Korban Meninggal Keracunan Makanan di Dharmasraya Bertambah

id keracunan

Korban Meninggal Keracunan Makanan di Dharmasraya Bertambah

Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan (dua kanan) saat menjeguk salah satu korban diduga mengalami keracunan, di Pusat Kesehatan Masyarakat, di Pulau Punjung, Sabtu (10/8) (ANTARA SUMBAR/Ilka Jansen)

Pulau Punjung (ANTARA) - Korban meninggal dunia akibat diduga keracunan makanan bertambah satu orang setelah korban sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

"Korban atas nama Jati Aswarti (53)," kata Direktur RSUD Sungai Dareh Chusnul Chotimah Subekti, di Pulau Punjung, Sabtu.

Ia mengatakan Jati Aswarti masuk ke RSUD Sungai Dareh pada Jumat (9/8) sekitar pukul 21.30 WIB. Seteleh melalui sejumlah perawatan nyawa korban tidak tertolong dan meninggal pada pukul 14.00

RSUD sudah merawat 16 pasien kasus keracunan yang terjadi di Nagari Siguntur, Kacamatan Sitiung pada Kamis (8/8) malam, kata dia.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah bedasarkan laporan dari petugas Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu), kata dia.

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan melalui Kepala Bagian Humas Setda Dharmasraya, Budi Waluyo, mengatakan total korban yang mengalami keracunan mencapai 65 orang, namun yang mengeluhkan sakit sebanyak 44 orang, dua diantaranya dilaporkan telah meninggal dunia.

Puluhan korban yang diduga mengalami keracunan makanan tengah mendapat perawatan di sejumlah pusat kesehatan masyarakat, seperti Puskesmas Gunung Medan, Pustu Siguntur dan sebagian sudah di rujuk ke RSUD Sungai Dareh, kata dia.

Sebelumnya, satu orang meninggal dunia dan puluhan ibu-ibu lainnya mendapatkan perawatan setelah diduga mengalami keracunan makanan di Jorong Koto Tuo Nagari Siguntur, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

Sekretaris Nagari (Desa Adat) Siguntur, Kecamatan Sitiung, Alfa Edison Nur, mengatakan korban pertama dengan nama Rahmima (52) meninggal pada Sabtu (10/8) sekitar pukul 01.46 WIB.

Peristiwa berawal saat setelah sebagian korban merasakan sakit perut disertai mual seusai menyantap hindangkan lontong sayur pada acara yasinan di salah satu rumah warga di Nagari Siguntur, pada Kamis (8/8) malam.(*)