Dua camilan khas Ranah Minang yang tetap diminati

id Cemilan Lopis Ketan,Cemilan onde-onde,Padang,sumbar,Ranah Minang

Dua camilan khas Ranah Minang yang tetap diminati

Camilan lopis ketan dan onde-onde dijual pedagang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat. Dua kuliner tradisional khas Ranah Minang ini masih lestari hingga hari ini dan diminati hampir semua kalangan. (Antara Sumbar/Fitri Indra)

Padang, (ANTARA) - Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu surga kuliner di Indonesia. Hal ini karena masakannya yang lezat dengan cita rasa yang mampu memanjakan lidah. Kelezatannya bahkan sudah terkenal seantero dunia seperti rendang, sate, nasi goreng, dan lemang.

Di antara menu utama itu ada sejumlah penganan tradisional yang masih bertahan bahkan mampu bersaing di tengah melubernya camilan yang diproduksi secara modern.

Salah satunya lopis ketan, penganan yang terbuat dari beras ketan, parutan kelapa, dan gula merah ini kemudian dimasak dan dibentuk menjadi segitiga.

Dulunya penganan ini menjadi hidangan saat pesta pernikahan, hajatan, acara pengajian dan lainnya.

Namun sekarang juga menjadi salah satu penganan yang diproduksi industri rumah tangga untuk oleh-oleh khas dari Ranah Minang.

Salah seorang penjual lopis ketan di Pasar Raya Padang, Widia (31) mengatakan penganan jenis ini memang paling disukai pelanggannya, hal ini karena rasanya yang enak dan harganya juga terjangkau.

“Pelanggan saya dari berbagai kalangan, tua, muda suka dengan camilan ini,” kata dia.

Dalam sehari ia mampu menjual ratusan porsi dengan harga satu porsi Rp5.000 menghasilkan omset jutaan perhari.

Ia mengatakan sebagai kuliner khas Ranah Minang lopis ketan ini di beberapa daerah seperti perdesaan masih sangat mudah didapatkan karena dijual di warung kopi, kedai kelontongan, bahkan ada yang menjajakan.

Seorang pembeli sedang memesan lopis ketan dan onde-onde yang dijual Pedagang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/8). (Antara Sumbar/Fitri Indra)


Kudapan tradisional lainnya yang juga masih lestari adalah onde-onde. Camilan satu ini merupakan makanan paling laris dan disukai. Tidak hanya di kalangan orang tua, di sekolah-sekolah pun onde-onde menjadi jajanan paling diminati para pelajar.

Alasan jajanan ini jadi primadona karena rasanya yang manis serta adanya letupan gula merah saat menggigit onde-onde menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi para penikmatnya.

Bahan baku onde-onde terbuat dari tepung ketan, dan adanya campuran warna pandan. Serta parutan kelapa, dan gula merah.

Ukuran onde-onde memang terbilang kecil, satu buah onde-onde bisa satu kali lahap saja.

Harganya sama dengan lopis ketan, dijual murah hanya Rp5.000 per porsinya. (*)