Sampit (ANTARA) - Semakin tebalnya kabut asap akibat kebakaran lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai mengganggu penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin pagi.
"Untuk pagi ini sempat terjadi delay (terlambat) karena berdasarkan data BMKG, jarak pandang di bandara hanya 100 meter disebabkan kabut pagi ditambah asap. Namun, tadi pukul 08.00 WIB sudah normal," kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit Havandi Gusli di Sampit, Senin.
Pantauan di lapangan, asap yang menyaput kota Sampit pada Senin pagi memang lebih tebal dibanding biasanya. Untuk mencegah tabrakan, pengendara menyalakan lampu agar terlihat oleh pengendara dari arah berlawanan.
Sebagian warga yang beraktivitas pagi hari juga terlihat mengenakan masker. Mereka berupaya menghindari terhirup asap bercampur debu kebakaran lahan yang bisa memicu penyakit infeksi saluran pernapasan akut.
Kabut asap pagi hari ternyata juga cukup pekat di ketinggian sehingga membuat jarak pandang terbatas. Penerbangan dari Surabaya dan Jakarta menuju Sampit pun terpaksa sempat tertunda demi keselamatan penerbangan.
"Secara jadwal (keterlambatan) tidak lama untuk kedatangan dari Surabaya dan Jakarta. Jadwal pesawat dari Surabaya tiba di Sampit sekitar 07.30 Wib dan dari Jakarta tiba di Sampit sekitar pukul 07.50 WIB," jelas Havandi Gusli.
Keterlambatan penerbangan akibat kabut asap ini juga berdampak terhadap aktivitas masyarakat. Acara yang sudah dibuat juga terpaksa tertunda.
Seperti yang terjadi pada acara peresmian perpanjangan dermaga multipurpose Pelabuhan Bagendang yang dijadwalkan dilaksanakan pukul 09.00 WIB, terpaksa molor lebih dari satu jam lantaran menunggu rombongan pejabat PT Pelindo III dari Surabaya yang terlambat datang lantaran pesawat terhambat oleh asap.
"Saya mohon maaf terlambat datang. Seharusnya tadi dari Surabaya berangkat pukul 06.00 WIB tapi ternyata penerbangannya delay akibat kabut asap," kata Direktur Teknik PT Pelindo III Joko Noerhuda.
Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur H Fadlian Noor mengaku prihatin dengan kondisi ini. Dia berharap kebakaran lahan tidak semakin parah agar transportasi udara tidak sampai terganggu seperti 2015 lalu.
"Jangan ada yang membakar lahan. Jangan sampai transportasi kita terganggu karena dampaknya akan buruk terhadap aktivitas dan perekonomian," demikian Fadlian.
Berita Terkait
Tiga kali ditarik buaya ke dalam sungai, ibu ini selamat setelah berteriak keras hingga gigitan buaya lepas
Selasa, 24 Mei 2022 9:36 Wib
Tangan seorang nenek di Sampit putus akibat diterkam buaya
Sabtu, 2 Januari 2021 13:49 Wib
Enam kru KLM Armada Bahari Mulya yang terombang ambing di laut diselamatkan awak kapal kargo
Minggu, 20 Desember 2020 11:55 Wib
Bayi kembar laki-laki ditemukan dalam kardus di tempat pembuangan sampah
Rabu, 18 Maret 2020 7:01 Wib
Seorang napi narkoba tertangkap tangan bawa sabu-sabu ke Lapas
Sabtu, 29 Februari 2020 6:26 Wib
Pegawai Lapas Sampit ditangkap diduga pemilik 350 gram sabu sabu
Kamis, 7 Maret 2019 19:24 Wib
Wartawati Radar Sampit yang diduga korban tsunami ditemukan selamat
Minggu, 30 September 2018 9:22 Wib
Sedang mencuci pakaian di sungai Mentaya Sampit seorang IRT disambar buaya
Kamis, 8 Maret 2018 21:50 Wib