Aksi balap liar saat Ramadhan resahkan warga Pasaman

id Balap liar,Remaja

Aksi balap liar saat Ramadhan resahkan warga Pasaman

Puluhan remaja dengan tunggangannya tampak berkerumun menyaksikan rekan mereka yang tengah menggelar balapan liar di jalan masuk RS Pratama di Muarabangun, Padanggelugur. (Ist)

Lubuksikaping (ANTARA) - Aksi balap liar (trek-trekan) sejumlah remaja di jalan masuk Rumah Sakit (RS) Pratama, Nagari Sitombol, Kecamatan Padanggelugur, Kabupaten Pasaman mulai meresahkan warga.

Seyogyanya, bulan puasa Ramadhan menjadi momentum bagi masyarakat untuk berlomba-lomba berkegiatan yang baik. Namun, tidak demikian bagi sebagian pemuda di Pasaman ini.

Aksi mereka malah membuat warga sekitar resah. Tidak saja bagi warga, aksi balapan liar ini juga mengancam keselamatan jiwa para pengguna jalan disekitaran lokasi tersebut.

Saban hari, setiap sore menjelang waktu berbuka (Magrib) puluhan remaja dengan sepeda motornya memadati jalan masuk ke rumah sakit yang baru saja diresmikan oleh Bupati Pasaman, Yusuf Lubis.

Para remaja itu tampak memacu sepeda motornya sekencang mungkin untuk menjadi yang tercepat menyentuh garis finis. Tanpa mereka sadari, aksi mereka selain membahayakan diri sendiri juga berbahaya bagi orang lain.

Warga pun berharap, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Pasaman menindak tegas pelaku balap liar yang mulai meresahkan masyarakat.

"Kita berharap Polisi menindak tegas anak-anak muda yang hobi balapan liar ini," ungkap warga setempat, Eva (40), Jumat malam.

Untuk memberikan efek jera, kata dia, mereka para pelaku aksi balapan liar itu diproses sesuai hukum yang berlaku.

Sebab tindakan mereka sudah mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.

"Kalau dapat sepeda motor mereka dikandangkan, SIM nya juga dicabut," kata Ibu satu anak ini.

Menurutnya, selain meresahkan warga, aksi balap liar juga melanggar aturan hukum yang bisa mengkibatkan kecelakaan berisiko tinggi, baik pengendara aksi balap liar juga pemakai jalan lainnya.

"Untuk itu, kami warga berharap ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Sehingga muda-mudi berhenti untuk tidak melakukan aksi balap liar yang beresiko tinggi ini," ujarnya.

Warga lainnya, Umar mengakui lokasi tersebut memang selama ini kerap digunakan sebagai arena balap liar oleh sejumlah remaja. Terlebih saat bulan Ramadan ini, justru ajang balap liar dilakukan saat menjelang waktu berbuka puasa.

"Sejak jalan itu diaspal, fungsinya seketika berubah menjadi sirkuit trek-trekan balap liar. Padahal, itu jalan menuju RS Pratama, akses umum," katanya.

Umar menambahkan, aksi balap liar para remaja itu sudah berulang kali dibubarkan oleh aparat kepolisian setempat. Namun tidak memberikan efek jera bagi para remaja tersebut.

"Sudah, sepengatahuan saya sudah sering. Tapi, yah tetap mereka melakukan lagi. Seperti tidak ada takutnya," kata Umar.