Edukasi kesehatan reproduksi dan pelaksanaan IVA di Lapas Perempuan Anak Air Padang

id pengabdian masyarakat

Edukasi kesehatan reproduksi dan pelaksanaan IVA di Lapas Perempuan Anak Air Padang

Tim pengabdian masyarakat Univesritas Baiturrahmah bersama mahasiswa dan warga lapas. (ANTARA SUMBAR/Ist)

Padang, (ANTARA) - Perempuan dalam masa reproduksi tentu tidak luput dari beragam gejala penyakit seperti gangguan pada daerah kemaluan atau genital yang dapat mengganggu dalam aktivitasnya termasuk pada higienitas tubuhnya

Hal ini juga terjadi pada narapidana perempuan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Air di Kecamatan Koto Tangah Padang yang juga sering mengalami gangguan tersebut, termasuk masalah alat kontrasepsi jangka Panjang seperti IUD dan Implan serta persoalan lainnya seperti ada yang sedang hamil.

Dari identifikasi awal yang dilakukan tim dosen Universitas Baiturrahmah Padang, penyebab hal tersebut yakni karena minimnya pengetahuan penghuni Lapas perempuan terutama yang kaitannya dengan kesehatan reproduksi.

Atas dasar inilah melalui Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Dikti 2019, Tiga orang dosen yakni Hendri Devita, SKM, M.Biomed, Dian Eka Nursyam, SST, M.Keb dan Sevilla Ukhtil Huvaid, SKM, M.Kes melakukan Edukasi Kespro dan Pelaksanaan IVA di lokasi tersebut bersama beberapa mahasiswa.

Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada Jumat, 5 April 2019 lalu, yang terdiri atas tiga garis besar kegiatan yang disesuaikan dengan tujuan kegiatan.

Pertama, Memberikan edukasi kespro kepada perempuan penghuni lapas guna meningkatkan pengetahuannya dalam bidang tersebut. Dalam hal ini tim melakukan penyuluhan terkait materi kesehatan reproduksi yang ditujukan kepada semua perempuan yang ada di lokasi tersebut. Lebih lanjut sasarannya guna mengajarkan narapidana lebih antisipatif pada gangguan kesehatan reproduksi tersebut termasuk pada pencegahan dan penanggulangan dini.

Pada kegiatan ini narapidana perempuan di Lapas tersebut cukup antusias terbukti dengan banyaknya aspirasi dan pertanyaan kepada tim penyuluh.

Kedua, Menginisiasi pembentukan kader yang peduli pada kesehatan reproduksi wanita. Selain peduli pada diri sendiri, kader ini diharapkan memiliki kepedulian pada rekannya sekaligus mengayominya. Pada kegiatan tersebut sebanyak 9 orang dijadikan kader kespro yang ditandai dengan pembagian buku tulis, pena, penggaris dan alat tulis lainnya. Harapannya alat tulis tersebut dapat dijadikan alat dokumentasi atau pencatat persoalan yang dialami oleh rekan di Lapas sesama narapidana.

Ketiga, yakni pemeriksaan IVA guna mendeteksi kanker serviks yang mungkin dialami perempuan penghuni Lapas Anak Air tersebut. Pemeriksaan ini perlu dilakukan mengingat kerentanan penghuni lapas pada penyakit mematikan khusus wanita tersebut. Tes ini selain mudah dilakukan dari segi biaya juga murah namun memiliki hasil yang akurat dan cepat , sebab dengan begitu dapat dilakukan deteksi dini dari penyakit tersebut. Kehidupan yang ada di dalam penjara menjadikan para narapidana perempuan rentan terkena penyakit tersebut. Dengan deteksi lebih awal tentu akan mempercepat pengobatan bahkan mencegah kematian dini.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan perempuan yang mengalami keputihan, servisitis dan ada hasil IVA yang positif.

Dalam pengabdian masyarakat ini tim Unbrah bekerja sama dengan petugas dan pimpinan Lapas setempat serta dalam pemeriksaan IVA dibantu oleh petugas khusus dari Puskesmas Padang Pasir (Ibu Erlina, SST).

Secara khusus alasan utama edukasi dan tes IVA ini menyasar ke narapidana di lokasi tersebut karena sebagian besar penghuni lapas perempuan tersebut berada pada masa reproduksi. Hal ini lebih jauh untuk menyiapkan kemungkinan aktifnya kembali reproduksi pasca keluar dari penjara. (*)

Ditulis oleh Tim Pengabdian Unbrah

Hendri Devita, SKM, M.Biomed (Ketua)

Dian Eka Nursyam, SST, M.Keb (Anggota)

Sevilla Ukhtil Huvaid, SKM, M.Kes (Anggota)