Padang, (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat Dian Afrilla menciptakan permainan monopoli bertema lalu lintas sebagai upaya pendidikan karakter tertib berlalu lintas bagi siswa sekolah dasar.
"Jika selama ini permainan monopoli pada berbagai tema seperti ekonomi, fisika dan lainnya sudah ada, ternyata tema lalu lintas belum ada karena itu saya tertarik membuatnya sebagai media pembelajaran bagi siswa," kata Dian di Padang, Kamis saat mempresentasikan ciptaannya tersebut pada Final Lomba Esai Gebyar Mahasiswa Bidik Misi Nusantara 2019.
Kendati Dian merupakan mahasiswa Farmasi akan tetapi beranjak dari kepedulian terhadap tingginya angka kecelakaan lalu lintas membuat ia mencoba menciptakan terobosan baru dalam penanaman kesadaran berlalu lintas.
"Selama ini kan yang banyak dilakukan adalah sosialisasi dalam bentuk ceramah, tentu saja itu membosankan akhirnya saya mencoba membuat dalam format permainan monopoli," tambahnya.
Permainan monopoli yang diberi nama Traffic Funopoly tersebut dirancang untuk menarik siswa Sekolah Dasar mempelajari tata tertib berlalu lintas.
"Kalau sejak dini pelajar ditanamkan karakter berlalu lintas yang baik maka setelah remaja dan dewasa akan memiliki kesadaran yang baik," ujarnya.
Traffic Funopoly merupakan media pembelajaran terdiri atas papan monopoli, pion, karbon, dadu, kartu ingatan, kartu pertanyaan, kartu lampu lalu lintas, kartu police talking , kartu etika berkendara, kartu berwisata dan kartu berbelanja dan traffic fun box.
Papan permainan dibuat dari kertas karton ukuran A3 yang didalamnya terdapat kotak-kotak berisi materi permainan seputar tertib berlalu lintas, kemudian pion mewakili langkah pemain, dan karbon selaku poin atau pengganti uang dalam monopoli pada umumnya.
Ia memilih karbon karena salah satu senyawa kimia dari asap kendaraan di jalan raya dan pemain yang paling sedikit memiliki karbon diakhir permainan akan tampil sebagai pemenang.
Kemudian kartu perilaku terdiri atas delapan pertanyaan sesuai kotak perilaku yang tersedia.
Ia menjelaskan cara memainkan sama dengan monopoli pada umumnya dan yang berbeda di Traffic Funopoly adalah pemain yang mampu menjawab pertanyaan yang benar akan dikurangi jumlah karbonnya.
Adapun kota yang tersedia dalam Traffic Funopoly adalah rambu, lampu lalu lintas, kotak ingatan, police talking, dan traffic fun box.
Untuk kartu ingatan dirancang dengan materi lalu lintas seperti penjelasan warna dan makna lampu lalu lintas.
Kemudian untuk kartu pertanyaan berisi pertanyaan soal apa makna dari rambu lalu lintas.
Sedangkan kartu etika berisi pertanyaan seputar etika lalu lintas seperti apakah berhenti saat menerima telepon ketika sedang berkendara dan lainnya.
Dian menyampaikan biaya yang dikeluarkan untuk membuat Traffic Funopoly sekitar Rp15 ribu. Ia berharap dengan adanya media pembelajaran ini bisa meningkatkan kesadaran berlalu lintas siswa dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat.