Payakumbuh, (Antara Sumbar) - Warga Payakumbuh menggrebek tempat pijat "plus-plus" berselubung warung minum di jalan lingkar utara kota itu. Hasilnya, warga mempergoki sepasang laki-laki dan perempuan sedang berduaan di dalam sebuah kamar. Laki-laki berinisial Jn (39) dan perempuan berinisial Rn (30) itu digelandang masyarakat ke kantor Kelurahan Kubu Gadang untuk dimintai keterangan. Selain pasangan bukan muhrim itu, seorang perempuan berinisial Pa(32) yang juga berada dalam warung serta pemilik warung, oknum PNS jajaran Pemkot Payakumbuh berinisial Rd (35) ikut dibawa ke kantor lurah. Pengakuannya pada tokoh pemuda, tokoh masyarakat, LPM dan petugas kelurahan, Jn mengaku dimintai tolong oleh pemilik warung Rd untuk persiapan pindah lokasi warung. Namun, sebelum melakukan hal itu, dia mengakui sempat berduaan dengan wanita yang berada di warung tersebut. "Kami tidak melakukan perbuatan mesum, hanya sekedar memijat," kata dia. Sementara dua wanita yang diamankan warga, Rn dan Pa memberikan penjelasan berbelit-belit. Rn mengaku keturunan Jawa-Batak yang telah tiga tahun berdomisili di Padang Tangah Payakumbuh Timur, sementara Pa mengaku warga Bengkulu berdomisili di Gadut Kabupaten Limapuluh Kota. "Mereka sama-sama mengaku telah memiliki suami," kata Ketua LPM Kubu Gadang, N. Dt Asa Rajo bersama tokoh masyarakat, Dt. Gindo Malano Nan Baparmato Omeh didampingi tokoh pemuda, Idep dan Kasi Kesbang kelurahan, Suardi. Mereka mengatakan, akan menyerahkan kasus tersebut pada Pemkot Payakumbuh, setelah dimintai keterangan dan didenda sesuai peraturan nagari. Ketua LPM Kubu Gadang, N.Dt.Asa Rajo menambahkan, warung minum milik Rd tersebut beberapa hari sebelumnya sudah pernah digerebek Satpol PP bersama masyarakat setempat. Saat itu juga ditemukan dua orang wanita beroperasi di tempat itu. Wanita tersebut diyakini berbeda dari wanita yang digerebek hari ini. "Saat itu Rd berjanji akan menutup warungnya. Dia meminta waktu 15 hari untuk pindah lokasi. Tetapi baru sembilan hari sejak digerebek, warung milik Rd tersebut kembali beroperasi," kata dia. Curiga dengan aktivitas di warung tersebut, masyarakat menggerebek tempat itu dan menemukan sepasang laki-laki perempuan sedang berada di dalam kamar. (mko/jno)
