Kwarcab Pramuka Sawahlunto gelar Jelajah kota pusaka bersejarah

id pramuka

Kwarcab Pramuka Sawahlunto gelar Jelajah kota pusaka bersejarah

Kegiatan anggota pramuka dari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka 011 Kota Sawahlunto, (Antara Sumbar/Taufan Razzak)

Sawahlunto, (ANTARA) - Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka 011 Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berencana menggelar kegiatan Jelajah Kota Pusaka Bersejarah ke X pada Kamis 8 Maret 2019. Sekretaris Kwarcab Sawahlunto, Ritu Karianto di Sawahlunto, Rabu, menyatakan kegiatan tahunan yang sudah kesepuluh kalinya ini akan diikuti pramuka Penggalang dan Penegak dari pangkalan gugus depan di Sawahlunto. Kegiatan ini akan diikuti 360 pramuka yang terdiri dari 26 regu penggalang dan 14 Sangga Pramuka Penegak dengan start jelajah di lapangan parkir Balaikota Sawahlunto di Lubang Panjang. Ia menerangkan tahun ini di samping tetap menggelar kontes swafoto dan dishare ke media sosial seperti Facebook dan istagram pribadi ke gudep, khusus untuk pramuka penegak akan mengikuti lomba membuat video pendek perjalanan mereka. “Tentu ini akan lebih mendorong dan mendukung rencana kota ini menjadikan kota tambang itu sebagai warisan dunia oleh UNESCO,” harapnya. Sementara Ketua Pelaksana, Aprinal menambahkan kegiatan ini bersifat penjelajahan kota dengan materi meliputi permainan besar pramuka, Games (out door activity). Dengan tanda jejak semaphone mengenal lebih dekat pariwisata Kota Tua Sawahlunto dengan metode lomba. Mereka akan melintasi destinasi wisata dan beberapa objek museum serta melakukan pengamatan di setiap objek yang ada di kawasan kota lama, dengan terlebih dahulu memecahkan isyarat semaphone, morse, sandi dan tanda jejak pertanyaan yang diberikan di setiap pos. Juga dilakukan aksi kebersihan di kawasan kota lama yang terdiri dari museum Gudang Ransum, Lubang Mbah Suro dan museum Kereta Api, Masjid Nurul Islam, museum Alata Musik dan finis di lapangan Segita Ombilin. Ia berharap dengan kegiatan ini semakin tinggi rasa pelestarikan alam serta lingkungan, terlebih di kawasan kota tua dalam kekompakan beregu serta dinamika kelompok. Dengan kegiatan ini juga para perserta lebih mengenal dekat, dan punya andil dalam melestarikan pusaka dan kota tua, karena setiap momen perjalanan mereka tetap ditampilkan di media sosial. (*)