Igor Saykoji nilai golput sikap tidak peduli terhadap negara

id pemilu,igor saykoji

Igor Saykoji nilai golput sikap tidak peduli terhadap negara

Igor Saykoji menjadi pembicara di Universitas Negeri Padang (UNP), Jumat (1/3) malam (ANTARA SUMBAR/ Mario Sofia Nasution)

Padang (ANTARA) - Penyanyi Rap Ignatius Rosoinaya Penyami atau lebih dikenal dengan Igor Saykoji menilai sikap golput (golongan putih) atau tidak menyalurkan hak pilih dalam pemilihan umum merupakan sikap tidak peduli terhadap negara Indonesia.

“Golput memang pilihan namun sebagai negara demokrasi kita harus berpolitik untuk menentukan arah bangsa ke depannya, jangan menganggap politik itu buruk sehingga memilih menjadi golput,” kata dia saat jadi pembicara dalam kegiatan Narasi.tv di Padang, Jumat malam.

Menurut dia manusia dalam kehidupan mereka terus berpolitik mulai dari mendapatkan makanan, pekerjaan, pemilihan ketua kelas atau mendekati orang perempuan atau pria yang disukai juga harus berpolitik. Ia mengatakan konsep ini yang harus diubah generasi muda agar mereka tidak memilih golput dalam pemilu nanti.

“Sayang sekali kalau masih ada generasi muda yang golput karena takut kecewa atau alasan lainnya,” kata dia.

Igor mengatakan bangsa Indonesia telah merdeka sejak 1945, salah satu bentuk kemerdekaan itu adalah setiap warga negara memiliki hak untuk menyatakan pendapat mereka sendiri dengan memilih perwakilan mereka di parlemen dan eksekutif.

“Kalau mereka golput berarti mereka menolak untuk merdeka, ini merupakan konsep yang salah,” katanya.

Menurut dia para pemuda harus lebih cerdas dalam menyikapi pemilu dan memilih calon wakil mereka di parlemen maupun presiden dan wakil presiden nantinya. Jangan hanya sekedar ikut-ikutan tanpa melihat rekam jejak orangh yang mereka pilih nantinya.

Ada sekitar 85, 4 juta pemilih berusia 17 hingga 36 tahun atau 44,6 persen dari jumlah pemilih tetap sehingga diperlukan sebuah gerakan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kekuatan di balik setiap suara yang disampaikan, baik dalam bentuk pendapat, unggahan di media sosial, tindakan maupun karya, khususnya suara yang datang dari anak muda Indonesia.

“Pemuda harus lebih aktif dalam mencari rekam jejak orang yang mereka pilih nantinya sehingga aspirasi yang mereka sampaikan dapat dijalankan oleh pemerintah,” katanya.

Sementara penyanyi Tompi menggambarkan pemilu seperti makan di warung Padang, semua lauk dihidangkan pemilik kepada tamu yang datang dan tamu itu sendiri yang memilih lauk mana yang mereka makan tanpa ada keributan satu dengan yang lainnya.

“Kami mengajak generasi muda untuk terlibat aktif dan dapat menyalurkan hak pilih mereka dalam pemilu nanti tanpa ada keributan dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya. (*)