Sarilamak, (Antaranews Sumbar) - Puluhan Warga dari kaum suku Melayu Nagari Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat menutup akses jalan ke wilayah operasional PT Koto Alam Sejahtera di Nagari Koto Alam hingga siang kemaren yang berujung pelaporan PT Koto Alam Sejahtera pagi ini Kamis di Polres Limapuluh Kota.
"Kami menuntut perusahaan karena jalan ini lahan kami yang terdampak dan kami harap perusahaan mengganti sesuai kerugian, ini sudah jelas penipuan, tanpa sepengetahuan kami," kata pemilik tanah, Yulfida seluas sekitar 1.5 hektare itu, Rabu saat aksinya menutup jalan di Jorong Polong Duo tersebut.
Perwakilan PT Koto Alam Sejahtera, Rais yang menemui warga didampingi aparat TNI dan kepolisian mengatakan bagi warga yang tidak senang mempersilahkan untuk melaporkan dan mengguggat ke kepolisian.
"Jika merasa dirugikan, laporkanlah ke polisi perusahaan akan hadir dan ninik mamak yang terlibat akan dipanggil," kata Rais yang juga selaku HRD perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu Andesit itu.
Pihak kaum suku Melayu Yulfida mengaku telah dibohongi oleh perusahaan karena telah diiming-imingi ganti rugi, fee dan mobil saat perusahaan menegosiasikan tanah yang akan digunakannya untuk akses jalan ke wilayah operasional perusahaan.
Massa terpaksa membubarkan diri karena diancam perusahaan akan membubuarkan secara paksa apabila tidak bubar sebelum pukul 13.00.
"Selagi jalan ini masih digunakan tidak boleh ada gangguan, sehari jalan ini ditutup kami rugi puluhan juta rupiah," kata Rais.
Rais mengatakan sepanjang jalan tersebut ada 15 orang pemilik tanah yang dibebaskan, yang terdiri dari tanah ulayat dan tanah milik.
"Kita sudah lakukan mediasi ini yang kedua ini, dulu mau ditutup juga lalu kita mediasi, dari perusahaan sudah clear," katanya.
Yulfida mengatakan pihak kaumnya merasa ditipu karena sudah ada perjanjian antara suku kaum melayu dengan perusahaan pada 1 September tekait fee.
"Namun perjanjian itu hingga kini tidak ada kejelasan, lagi-lagi kami ditipu padahal perusahaan sudah berproduksi selama tiga tahun," ujarnya.
Rais mengatakan perusahaan yang berkantor pusat di Jl. Ujung Gurun No.47 Padang itu telah melengkapi semua perizinan sebelum beroperasi di Nagari Koto Alam. (*)
Berita Terkait
Ringankan beban masyarakat, PT Agrowiratama salurkan sembako ke -11 kejorongan di Sungai Aur Pasbar
Jumat, 29 Maret 2024 7:53 Wib
Kualitas Medis Lebih Baik, RSUD Pratama Sijunjung Resmi Terang Benderang
Kamis, 28 Maret 2024 17:02 Wib
Ada upaya penipuan mengatasnamakan Rekrutmen Bersama BUMN, PLN imbau waspadai pungli dan cermati informasi
Kamis, 28 Maret 2024 12:44 Wib
Bersih dan Hemat, Alasan PT Bakrie Pasaman Beralih ke Listrik PLN
Rabu, 27 Maret 2024 18:23 Wib
PLN Dukung Sinergi Kementerian BUMN dan TNI, maksimalkan sumber daya hingga pengamanan aset
Rabu, 27 Maret 2024 11:51 Wib
Audiensi dengan Gubernur, PLN Paparkan Kesiapan Pasokan Listrik Sumbar Saat ramadhan dan Idul Fitri
Rabu, 27 Maret 2024 10:02 Wib
Solok Selatan bantu korban banjir Pesisir Selatan
Selasa, 26 Maret 2024 14:13 Wib
Mini Soccer Trofeo Cup JPS Dalam Rangka HUT ke-114 PT Semen Padang, Tim Humas FC Semen Padang Juara 1
Selasa, 26 Maret 2024 10:51 Wib