Bantuan bibit bawang varietas lokal lebih disukai petani Solok Selatan

id bantuan bibit bawang,bibit bawang varietas lokal

Bantuan bibit bawang varietas lokal lebih disukai petani Solok Selatan

Sejumlah masyarakat di Solok Selatan melakukan perawatan rutin bawang merah supaya pertumbuhannya bisa lebih bagus dan mengantisipasi hama. (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengatakan bantuan bibit bawang lokal lebih diminati dibanding brebes petani sebab pertumbuhan dan hasilnya lebih bagus.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Solok Selatan, Risa Herfina, di Padang Aro, Rabu, mengatakan pada 2017 bantuan bibit bawang untuk petani jenis brebes dan 2018 diganti dengan bibit lokal dari Alahan Panjang Kabupaten Solok.

Pengakuan petani yang mendapat bantuan, imbuhnya bibit lokal lebih bagus.

"Setelah bantuan bibit diganti menjadi varietas lokal pada 2018 petani lebih bergairah membudidayakan sebab pertumbuhan dan hasilnya lebih bagus dan berimbas pada hasil produksi," katanya.

Dia menyebutkan iklim dan cara pembudidayaan antara bibit brebes dan lokal berbeda sehingga mempengaruhi hasil.

Oleh sebab itu, sebutnya petani lebih suka menanami bibit lokal sebab lebih menguasai bagaimana cara perawatannya hingga panen.

Ia mengungkapkan, dari 120 kilogram bibit bantuan yang dibudidayakan petani hasil panennya sebanyak satu ton.

"Hasil ini memang belum maksimal dan kami berharap petani lebih fokus lagi sebab perawatan bawang merah butuh ketekunan," katanya.

Pada 2018 Kementerian Pertanian Republik Indonesia membantu petani Solok Selatan dalam pengembangan bawang merah seluas 25 hektare dengan nilai Rp975 juta.

Pengembangan lahan bawang merah itu di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

Kalau Koto Parik Gadang Diateh jenis tanah serta suhunya cenderung sama denga Kabupaten Solok sebab berbatasan langsung sehingga lebih cocok pengembangan bawang merah

Dia menyebutkan, produksi bawang merah hingga triwulan III 2018 sebanyak 336,8 ton.

Untuk produksi bawang merah triwulan IV saat masih mengumpulkan rekap dari setiap Kecamatan.

Pada 2018 Solok Selatan juga mengembangkan bawang putih untuk pertama kalinya seluas 20 hektare di dua kecamatan Pauh Duo dan Sangir karena dinilai memiliki ketinggian lebih dari 500 hingga 800 meter diatas permukaan laut.(*)