Padang Panjang, (Antaranews Sumbar) - Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Padang Panjang, Sumatera Barat, menilai fasilitas umum (Fasum) di daerah itu belum ramah bagi warga penyandang disabilitas sehingga terkadang warga dengan kebutuhan khusus terkendala memanfaatkannya.
"Belum semuanya ramah bagi warga disabilitas seperti trotoar, taman kota, akses ke angkutan umum dan lainnya," kata Ketua PPDI Padang Panjang Ramadhan di Padang Panjang, Senin.
Ia mencontohkan fasilitas pejalan kaki, trotoar, belum semuanya dilengkapi dengan jalur pemandu atau "guidance block" bagi tunanetra, taman kota dengan jenjang sehingga menghambat pengguna kursi roda lewat dan kemudahan akses memanfaatkan angkutan kota.
Selain itu, menurut PPDI juga perlu lebih banyak disediakan sarana aktualisasi diri bagi anak penyandang disabilitas agar memiliki kepercayaan diri bahwa mereka sama dan juga punya kesempatan berkembang.
Berdasarkan pendataan sementara jumlah penyandang disabilitas di Padang Panjang diperkirakan sebanyak 500 orang.
Wali Kota setempat Fadly Amran mengatakan ditargetkan dalam kurun lima tahun ke depan fasilitas umum yang tersedia di daerah itu akan ramah bagi warga penyandang disabilitas.
"Walau jumlah warga disabilitas cuma satu orang, fasilitas yang ramah tetap disediakan sebagai bentuk jaminan keadilan bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan yang layak. Secara bertahap dalam lima tahun ke depan infrastruktur akan layak disabilitas," katanya.
Ia menyebutkan saat ini pemerintah setempat secara bertahap tengah menata jalur pejalan kaki di daerah itu yang juga dilengkapi jalur pemandu bagi pejalan kaki tunanetra.
Di samping itu ia juga mendorong Dinas Sosial PPKBP3A untuk melakukan upaya percepatan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas seperti bantuan kursi roda, alat bantu dengar, kaki palsu, tongkat tuna netra dan kebutuhan lainnya. ***4***
PPDI: fasilitas umum di Padang Panjang belum ramah disabilitas
Warga menuliskan kata-kata motivasi bagi penyandang disabilitas. (Antara Sumbar/ Ira Febrianti)
