Kabupaten Solok Selatan sukses sebagai lokasi finish sebanyak lima kali dan juga pernah mendapat penghargaan dengan jumlah penonton terbanyak. Rute Tour de Singkarak (TdS) dengan lokasi finish di Solok Selatan merupakan jalur paling ekstrim sebab banyak tikungan tajam serta tanjakan yang cukup tinggi sehingga menguras tenaga para atlit.
Pada 2018 Solok Selatan mendapat jatah etape tujuh yang mulai star di Padang Panjang dan finish di depan kantor Bupati Solok Selatan sejauh 194,4 juga berjalan sukses dan berhasil mencuri perhatian segenap masyarakat di sepanjang lintasan, Sabtu (10/11).
Dengan kesuksesan yang sudah diraih sebagai lokasi finish maka pada 2019 Solok Selatan berkeinginan sebagai lokasi star TdS. Walaupun dengan kondisi jalan yang kurang baik serta terkenal jalurnya ekstime tetapi etape tujuh tanpa insiden dan berjalan lancar hingga selesai.
Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman mengaku, bahwa etape tujuh merupakan yang paling menantang di antara stage lainnya. Penilaian itu didasari karena lintasan ketujuh ini memiliki banyak tanjakan tinggi dan tikungan tajam. "Etape tujuh ini merupakan jalur yang ekstrim namun menantang. Jalur terberat dan terpanjang namun menawan. Sebab pebalap bakal disuguhi panorama alam yang indah dan sejuk di sepanjang lintasan. Alhamdulillah, semua pebalap sukses menyentuh garis finish," ujarnya.
Ditambahkannya, menilik dari pengaruh positif TdS begitu banyak bagi popularitas daerah, maka Solok Selatan dengan yakin akan tetap menjadi tuan rumah pada gelaran TdS 2019 mendatang tetapi sebagai lokasi star.
"TdS merupakan iven yang sangat bergengsi. Kombinasi antara sports dengan wisata. Tentunya, iven ini bisa dimaksimalkan untuk mempromosikan kekayaan wisata Minangkabau khususnya, Solsel kepada tamu yang datang dari mancanegara ini," pungkasnya.
Solok Selatan adalah daerah yang diberkahi kekayaan destinasi wisata. Ada kawasan Seribu Rumah Gadang (SRG) yang saat ini telah menjadi heritage dan perkampungan adat terpopuler di Indonesia.
Solok Selatan juga punya wisata Geopark yakni Goa Batu Kapal di Sangir Balai Janggo. Punya potensi kawasan Camintoran seluas 25 hektare di ketinggian 1.250 mdpl yang bisa ditata menjadi kampung wisata terpadu dan terintegrasi.
"Melalui TdS ini, semoga pariwisata Solok Selatan semakin dikenal lagi oleh wisatawan mancanegara. Kita juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah berupaya dan mendukung suksesnya helatan TdS di etape ini. Tahun depan Solsel dengan yakin akan berpartisipasi lagi," jelasnya.
Hasil pada etape tujuh sendiri, pebalap Australia, Jay Dutton berhasil merebut podium pertama setelah mencapai garis finish dengan catatan waktu 5 jam 08 menit 21 detik. Disusul Polivoda Oleksandr dari Nigxia Sports Lottery Livall Cycling China sebagai runner-up, dengan selisih waktu dua detik saja. Chaiyasombat Thanakhan dari Thailand Continental Cycling melengkapi podium ketiga, dengan torehan waktu 5 jam 09 menit 43 detik.
Meski gagal merebut podium tertinggi, namun secara keseluruhan, panggung etape tujuh menjadi milik Polivoda Oleksandr. Pebalap dari Ukraina ini berhasil merengkuh dua gelar bergengsi sekaligus. Yakni, kategori Best Sprint Classification dengan kembali menyabet jersey hijau. Lalu, kategori Best Climbers Classification dan merebut jersey polkadot sebagai raja tanjakan (King of Mountain).
Di kategori pebalap Indonesia, Jamal Hibatullah dari PGN Road Cycling Team kembali keluar sebagai pebalap Indonesia tercepat untuk ketiga kalinya. Namun demikian, jersey merah putih untuk kategori pebalap Indonesia terbaik beralih dari Muhammad Abdurrohman ke rekan satu timnya di KFC Cycling Team, Abdul Soleh.
Di sisi lain, Thailand Continental Cycling Team berhasil merebut pucuk pimpinan klasemen tim umum. Disusul team Bike Aid di peringkat dua dan tim Indonesia KFC Cylcing Team di peringkat tiga. Selanjutnya, Jesse Ewart dari Team Sapura Cycling, Malaysia masih kokoh di pucuk pimpinan klasemen setelah kembali jadi pemegang jersey kuning meski finish di peringkat enam di etape tujuh.
Bersiap Jadi Lokasi Star
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mempersiapkan diri sebagai lokasi star Tour de Singkarak (TdS) 2019 untuk yang pertama kalinya.
"Pada 2019 Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi mengajukan diri sebagai peserta TdS dan rencana starnya di Solok Selatan dan kami akan mempersiapkan diri untuk itu," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok Selatan Harry Trisna, di Padang Aro.
Dia mengatakan, Pemerintah setempat akan mempersiapkan kawasan seribu rumah gadang untuk penginapan peserta maupun official TdS kalau jadi tuan rumah.Sedanga untuk lokasi finish katanya, kemungkinan tidak lagi karena sudah menjadi lokasi star.
Menurut dia, Solok Selatan sudah siap menjadi lokasi star TdS karena selama keikut sertaan hanya jadi lokasi finish. Terkait untuk kesiapan jalan pada TdS 2019 katanya, pihak balai jalan sudah menjaminnya karena alokasi anggaran perbaikan dilaksanakan secara multiyears sehingga baru selesai 2019.
"Kualitas jalan pada 2019 juga dijamin oleh balai pengelolaan jalan sehingga tidak ada masalah lagi," katanya.
Dia menambahkan, untuk TdS 2018 etape tujuh rute Padang Panjang Solok Selatan perbaikan jalan memang menjadi yang terberat. Perbaikan jalan rute ini baru selesai pada Sabtu dini hari karena banyaknya lubang yang harus ditambal menjadi kendala sendiri.
Turut hadir dalam kegiatan, yaitu Sekkab Solsel, Yulian Efi, Kadis Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian, Kapolres AKBP Imam Yulisdianto, Kajari M. Rohmadi, Dandim 0309/Solok, Letnan Kolonel Arh. Priyo Iswahyudi, Anggota DPRD Sumbar Irwan Afriadi, Ketua DPRD, Sidik Ilyas para Kepala OPD, Camat dan Walinagari.