Lubuk Sikaping, (Antaranews Sumbar) - Destinasi wisata di Kabupaten Pasaman, hingga kini belum tergarap secara optimal, dikarenakan minimnya infrastuktur, terutama sarana transfortasi dan akses jalan kesebagian obyek wisata tersebut.
Padahal, Kabupaten di Utara Sumatera Barat ini, sebenarnya memiliki banyak potensi wisata alam yang sangat menjanjikan apabila dikembangkan dengan baik. Namun diakui, sejumlah potensi tersebut belum bisa tergarap maksimal dengan sejumlah kendala.
Sebut saja potensi air terjun sarosah di Ganting, Rao Utara, Sungai Pandahan, Lubuksikaping, Padanggelugur, Rao Selatan, Mapattunggul Selatan, Bulakan di Simpati, Bukit Teletubies di Obam, Rao Selatan, wisata sejarah dan potensi sungai untuk arum jeram.
Menurut Peneliti Maarif Institute for Culture dan Humanity, Endang Tirtana, kurangnya perhatian pemerintah daerah, baik dari segi kebijakan maupun penganggaran terhadap pengembangan sektor pariwisata serta infrastruktur penunjangnya salah satu penyebab sektor pariwisata kurang berkembang di daerah itu.
"Jika Pemda serius mengelola potensi pariwisata ini, membangun infrastrukturnya, maka akan mendatangkan income bagi daerah. Dengan sendirinya PAD meningkat," kata Endang saat dihubungi, Minggu.
Selain itu, kata Endang, pemerintah daerah harus lebih banyak melakukan promosi terhadap sejumlah objek wisata tersebut, termasuk ragam seni budaya di daerah itu. Agar dikenal luas oleh masyarakat.
"Banyak destinasi yang belum terpromosikan secara maksimal ini, tidak hanya untuk obyek wisata juga seni dan budaya. Ini harus dilakukan secara jor-joran. Pemda, silahkan mencari formula terbaik dalam mengembangkan potensi wisata di wilayah itu," katanya.
Kemudian, kata dia, dalam upaya untuk lebih mengksplor obyek wisata tersebut, diperlukan daya dukung infrastuktur terutama sarana transfortasi yang memadai. Karena di Kabupaten Pasaman, banyak tempat indah yang sangat memikat.
"Ini bagian kendala yang sering dihadapi oleh pemerintah daerah. Keterbatasan anggaran dan kewenangan membuat pengelolaan potensi wisata jadi mandek. Untuk itu, diperlukan sinergitas antara pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk bisa merealisasikannya," ucapnya.
Endang berharap, pemerintah daerah harus terus berupaya membuka keterisolasian beberapa daerah yang memiliki potensi wisata di wilayah itu, dengan membangun infrastruktur jalan dan jembatan, meski secara bertahap.
"Di Pasaman, hingga kini masih banyak perkampungan warga belum punya jalan aspa, sungai yang belum memiliki jembatan. Demikian pula dengan penerangan listrik. Padahal, beberapa daerah itu memiliki potensi wisata menjanjikan," ucapnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kabupaten Pasaman, Radial mengatakan, hingga saat ini pemerintah daerah setempat hanya mengelola dua objek wisata, dari sekian banyak objek wisata di daerah itu, yakni Taman Wisata Equator, Bonjol dan Taman Wisata Rimbo Panti.
"Baru dua itu saja. Kemudian sekarang bermunculan yang di kelola oleh masyarakat seperti Bukit Tonang. Namun masih bersifat pribadi.
Objek wisata yang ada di nagari-nagari, pemerintah daerah belum bisa hadir di situ karena tata ruang belum ada," tukas Radial.
Berita Terkait
Apresiasi Kehadiran Sandiaga Uno Di Bonjol, Benny Utama : Perayaan Titik Kulminasi Pemantik Kunjungan Wisata Ke Pasaman
Minggu, 24 Maret 2024 14:31 Wib
Menparekraf dukung Sumbar perkuat wisata halal
Minggu, 24 Maret 2024 5:01 Wib
Menparekraf: Perayaan kulminasi matahari bisa picu pariwisata Pasaman
Sabtu, 23 Maret 2024 17:06 Wib
Dispar Sumbar antisipasi parkir liar saat gelar agenda wisata
Kamis, 21 Maret 2024 20:40 Wib
Pemprov Sumbar gelar Sumarak Ramadhan 1445 H perkuat branding wisata halal
Kamis, 21 Maret 2024 14:57 Wib
Sumbar gelar Sumarak Ramadhan 1445 H perkuat branding wisata halal
Rabu, 20 Maret 2024 20:41 Wib
Wagub Sumbar minta Ikan Sakti Sungai Janiah daftarkan ke ADWI
Senin, 18 Maret 2024 11:26 Wib
22 desa wisata Dharmasraya diusulkan ikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia
Jumat, 8 Maret 2024 15:43 Wib