Muntei (Antaranews Sumbar) - Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet resmi membuka Festival Pesona Mentawai (FPM) 2018 yang diadakan di Desa Muntei dan Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan mulai 1 sampai 4 November 2018.
Bupati menjelaskan tujuan festival ini adalah memberikan makna yang sangat dalam terhadap perkembangan pembangunan di kepulauan Mentawai.
“Coba kita lihat apa itu budaya, budaya itu adalah keseluruhan aktivitas suatu komonitas masyarakat supaya bertahan hidup, artinya ada kehidupan dalam budaya itu, jadi budaya tidak hanya eksotik saja, di dalamnya ada perkembangan, ada motivasi dan ada kebaikan, ada keharmonisan, maka kita semua yang ada di Mentawai termasuk orang-orang harus kita sadari itu,” katanya pada Kamis (1/11).
Yudas menambahkan kalau pariwisata itu hanya ikutan, setelah budaya berkembang, baru pariwisata berkembang, surfing itu sebentar, keindahan alam itu sebentar, tapi paling kekal itu yang paling indah dan paling berkelanjutan itu adalah budaya.
“Misalnya Bali itu berkembang bukan alam tapi karena budayanya ini harus kita sadari,” ujarnya.
Nanti, lanjut Yudas, dinas pariwisata dan pendidikan akan menggagas bagaimana penyambutan tamu dalam konteks menari.
"Kita juga akan lihat salam untuk Mentawai tadi kalau kita perhatikan sikerei mengatakan roroi simagreta (terima jiwa kita), apa dijawab ngemet itu bahasa Mentawai," ujarnya.
Ngemet itu artinya amin atau iya dan setuju. Inikan belum tahu, saya kira anak-anak generasi Mentawai belum tahu tentang ngemet roroi,” katanya.
Dalam pembukaan acara festival tersebut ada acara paruak, itu kalau disimak betul itu memiliki nilai keharmonisan sikerei-sikerei berasal dari Sarereiket, Muntei, Simatalu dari sini tidak bisa mereka serta merta bersatu tidak meski beteman dulu meski bersaudara, dulu meski mendinginkan hatinya dulu baru dia bersatu.
“Makna-makna ini harus kita kaji bentuknya apa seperti ini pertandingan perlombaan dan sebagainya, hadiah itu hanya sarana tapi dengan terus dan terus kita lakukan setiap tahun. Lama-lama kita akan mengerti dan paham, seperti ini ini adalah mainan bagi roh agar simagre kita tidak jauh-jauh datang kesini itu adalah mainannya,” kata Yudas.
Jadi nilai-nilai itu kata Bupati, semua kegiatan memiliki makna supaya dia menarik, berkelanjutan, berguna baru bicara soal pariwisata. “Saya berharap semua kita yang berada di Mentawai pahami, kalau mencintai Mentawai daerah ini pahami budaya ini, kalau tidak paham itu akan menjadi separoh-separoh tinggal di Mentawai.
Kalau mencintai Mentawai akan klop, akan cepat memajukan Mentawai sampai kemanapun itu yang paling penting, kita mengeluarkan anggaran cukup banyak karena ini penting sebagai landasan fundamental untuk pembangunan-pembangunan yang akan datang,” katanya.