Pesta Tabuik, salah satu kegiatan yang melibatkan lansia di Pariaman

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia mengatakan masyarakat yang termasuk kategori lanjut usia (lansia) perlu diberdayakan di pelbagai sektor.

"Pemberdayaan ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada para lansia agar mereka tidak berkecil hati di tengah lingkungan masyarakat," kata Asisten Deputi perlindungan hak perempuan dalam situasi darurat dan kondisi khusus Kementerian PPPA, Nyimas Aliah, di Pariaman, Senin.

Pemberdayaan para lansia dapat dilakukan melalui sektor ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, masyarakat atau pemerintah setempat harus mau dan berani melibatkan langsung para lansia apabila ada kegiatan, kata dia.

"Jika para lansia kita ajak pada suatu kegiatan sosial seperti membesuk orang sakit, maka hal itu bisa menjadi stimulus semangat hidup baginya," ujar dia.

Contoh lainnya, masyarakat diminta melibatkan para lansia pada kegiatan ekonomi seperti berdagang di warung, sehingga mereka merasa dihargai atau dibutuhkan, katanya.

Pelbagai kegiatan yang melibatkan langsung tersebut bisa memacu semangat hidup para kaum lansia sehingga tidak khawatir dalam menghadapi hari tua, tambah dia.

"Jadi, berbagai contoh tersebut dapat membantu para kaum lansia, karena karakteristik mereka memasuki usia lanjut merupakan kondisi yang menakutkan," ujarnya.

Sementara itu Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin mengatakan pemerintah daerah terus berupaya merangkul para kaum lansia di berbagai kegiatan.

"Salah satunya dengan cara melibatkan para lansia pada kegiatan Pesta Budaya Tabuik yang rutin diadakan setiap tahunnya," katanya.

Pada kegiatan tersebut lanjut dia, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan para "Tuo" Tabuik atau tokoh tabuik dalam menyelenggarakan event pariwisata.

Di segi kesehatan, pemerintah setempat memberikan layanan Jaminan Kesehatan Sabiduak Sadayuang (JKKS) yang dialokasikan melalui APBD. (*)