Wujud syukur atas hasil panen, masyarakat Sijunjung Bakaua Adat

id Tradisi adat

Wujud syukur atas hasil panen, masyarakat Sijunjung Bakaua Adat

Tradisi adat dan budaya yang selalu dijaga masyarakat di Kabupaten Sijunjung yang disebut Bakaua Adat digelar setiap selesai musim panen sebagai bentuk wujud rasa syukur. (Ist)

Muaro (Antaranews Sumbar) - Masyarakat Nagari Sijunjung melaksanakan Bakaua Adat sebagai wujud syukur atas hasil panen yang diperoleh, sekaligus berdoa dan bermohon kepada Allah SWT atas sawah yang dipanen selalu memberi rezeki.

Tradisi adat yang sudah turun temurut itu, kali ini dilaksanakan masyarakat Nagari Sijunjung, di Los Tabek, Senin (17/9).

Selain puluhan Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan Bundo Kanduang yang berpakaian kebesaran serta ratusan masyarakat, Kaua Adat juga dihadiri Wakil Bupati Sijunjung, Arrival Boy, staf ahli Menpora RI, Jonni Mardizal, sejumlah Kepala OPD, Ketua LKAAM Sijunjung, Epi Radisman, Forkopimcam Sujunjung, Camat Sijunjung, Wali Nagari serta undangan lainnya.

Tidak tanggung-tanggung, untuk suksesnya acara yang digelar, masyarakat antuasias datang ke Los Tabek tersebut.

Sementara jamba (nasi), dibawa oleh Bundo Kanduang dan PKK, sehingga Kaua yang dilaksanakan tidak ubahnya seperti Alek Gadang Nagari.

"Disamping mensyukuri nikmat serta berdoa dan mohon rezki, Bakaua juga untuk menciptakan kebersamaan dan kekompakan masyarakat tani dalam menggarap sawah," kata Wali Nagari Sijunjung Efendi.

Tradisi adat dan budaya yang selalu dijaga masyarakat di Kabupaten Sijunjung yang disebut Bakaua Adat digelar setiap selesai musim panen sebagai bentuk wujud rasa syukur. (Ist)


Dalam sambutan Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy menyampaikan kegiatan tradisi adat ini bentuk pelestarian budaya.

“Mari kita bangun Perkampungan Adat ini menjadi perkampungan wisata, sehingga para wisatawan luar tertarik dan terwujudnya Nagari yang Madani,” imbaunya.*