38.600 orang anak diimunisasi MR di Rejang Lebong

id imunisasi

38.600 orang anak diimunisasi MR di Rejang Lebong

Ilustrasi - Imunisasi Measles Rubella. (Antara Foto)

Pencapaian yang dilakukan daerah tersebut menjadi yang tertinggi ketiga di Bengkulu setelah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur,
Rejang Lebong, (Antarasumbar) - Sebanyak 38.600 orang anak dari total 62.322 orang anak atau sebesar 60 persen diimunisasi Measles dan Rubella (MR) di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir saat berada di DPRD Rejang Lebong, Jumat, mengatakan pencapaian yang dilakukan daerah tersebut menjadi yang tertinggi ketiga di Bengkulu setelah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur.

"Imunisasi MR yang dilaksanakan dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong sampai hari ini sudah mencapai 62 persen dari target sebanyak 62.332 anak berumur 0 sampai 15 tahun, kami optimistis sampai akhir September 2018 nanti target ini akan terpenuhi," ujarnya.

Capaian pelaksanaan imunisasi MR yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan Rejang Lebong yang berada di 21 Puskesmas dalam 15 kecamatan di daerah tersebut, kata dia, patut diapresiasi karena selain telah bekerja keras menjalankan tugas mereka.

Selain itu, dia juga menilai saat ini juga mulai timbulnya kesadaran masyarakat guna memberikan vaksin kepada anak-anak mereka, kendati sebelumnya ada penolakan karena menilai vaksin imunisasi MR tidak halal.

Terbitnya Fatwa MUI No.33/2018, tentang penggunaan vaksin MR yang membolehkan pemakaiannya, serta sosialisasi pentingnya vaksin MR yang terus mereka laksanakan membuat kegiatan ini bisa berjalan baik tanpa ada penolakan dari warga masing-masing kecamatan.

Pemberian imunisasi MR yang dilaksanakan petugas ini, menurut dia, penting bagi anak berusia 0-15 tahun guna mencegah mereka terkena campak dan rubella, mengingat beberapa waktu lalu di daerah itu sudah ada beberapa contoh kejadian anak yang terkena rubella.

"Jika nantinya sampai akhir September 2018 masih ada anak yang belum di vaksin, kita masih menunggu ketersediaan vaksinnya dulu. Jika stoknya ada dan kebijakan pemerintah pusat membolehkannya, maka akan kita memberikan," kata Syamsir.(*)