UNP harapkan dana desa tingkat indeks pembangunan daerah

id UNP,Dana Desa

UNP harapkan dana desa tingkat indeks pembangunan daerah

Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri (Antara Sumbar)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat Prof Ganefri mengharapkan dana desa hendaknya mampu meningkatkan indeks pembangunan daerah di daerah tertinggal di provinsi itu.

"Sumbar merupakan salah satu daerah yang banyak menerima dana desa dan sebaiknya dapat memacu pertumbuhan sumber daya manusia dengan mengalokasikan dana untuk pendidikan," kata dia saat Munas Forum BUMDes Indonesia di Padang, Senin.

Menurut dia dana desa yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga diharapkan mampu memacu pembangunan, sehingga setiap nagari dapat mengejar ketertinggalannya.

Dirinya menyarankan BUMDes juga dapat memfasilitasia pelajar di daerah yang memiliki prestasi namun terbentur biaya agar dapat melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, banyaknya pemberian beasiswa pendidikan tentu akan berdampak pada peningkatan sumber daya manusia.

"UNP sebagai salah satu perguruan tinggi negeri memang memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi melalui bidik misi, namun jumlah tersebut tidak berdampak secara menyeluruh. Pelamar melalui bidik misi ini sebanyak 43 ribu sementara yang diterima hanya sekitar 1.000 orang," katanya.

Selain itu UNP siap bersinergi dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam pemberdayaan masyarakat nagari atau desa adat. Setiap tahun UNP mengirim sebanyak 8 ribu mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat ke daerah-daerah di Sumbar selama satu bulan.

Mereka itu dapat melakukan sosialisasi program Kemendes PDTT kepada masyarakat dan memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat.

"Kami juga mengalokasikan dan sebesar Rp8 miliar dalam program pengabdian terhadap nagari ini," ujarnya.

Sementara Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan sebanyak 18 nagari (desa adat) di Provinsi Sumbar masuk kategori sangat tertinggal sehingga percepatan di wilayah tersebut harus dilakukan.

"Sumbar memiliki 16 nagari sangat tertinggal dan 198 nagari tertinggal, ini tugas kita bersama untuk mendorong mereka menjadi lebih baik," kata dia.

Menurut dia pemerintah saat ini terus berupaya menjalankan nawa cita presiden yakni membangun dari daerah pinggiran dan tidak terpusat ke pusat lagi.

Ia mengatakan Sumbar memiliki 928 nagari atau desa adat yang dikategorikan melalui Indeks Desa Mandiri yang dikategorikan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Transmigrasi Tertinggal (Kemendes PDTT).

Ada sebanyak 16 nagari yang dinyatakan sebagai desa mandiri, sebanyak 212 nagari maju dan 484 nagari berkembang. Sementara untuk nagari tertinggal ada 198 dan 16 nagari sangat tertinggal. (*)