Ratusan seniman semarakkan Festival Pasa Harau
Limapuluh Kota, (Antaranews Sumbar) - Sebanyak lebih kurang 150 orang seniman yang berasal dari 12 komunitas dan sanggar ikut menyemarakkan Pasa Harau Culture and Art Festival 3 yang digelar pada tanggal 13 hingga 15 Juli 2018.
Direktur Pasa Harau, Dedi Novaldi di Harau, Minggu, mengatakan kegiatan itu diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut yang berlokasi di Nagari Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
"Terdapat lebih kurang 150 orang peserta dalam penampilan seni, semua berasal dari Sumbar, luar Sumbar dan juga ada yang dari luar negeri," katanya.
Selain beberapa komunitas dan sanggar dari Sumbar, peserta lain diantaranya berasal dari Riau, Lampung, Yogyakarta, serta Thailand.
Ia menyebutkan, para peserta menampilkan beragam pertunjukan, seperti komposisi musik, tarian kontemporer, tarian kolaborasi serta randai yang merupakan kesenian tradisi dari Sumbar.
"Dua belas grup tersebut dapat tampil setelah lulus kurasi dengan melihat kesesuaian garapan karya seni mereka dengan konsep Pasa Harau Culture and Art Festival ini," ujarnya.
Ia menambahkan konsep penyelenggaraan Pasa Harau tahun ini adalah anak muda, selain sasaran pengunjung, anak muda juga dilibatkan dalam persiapan hingga tampil dalam rangkaian kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkenalkan beberapa kebudayaan melalui seni serta juga bertujuan untuk mengembangkan pariwisata yang ada di daerah Lembah Harau," kata dia.
Sementara itu salah seorang penari asal Thailand, Visaka Saeui merasa senang dapat ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pasa Harau Culture and Art Festival 2018.
Menurut dia, pada kegiatan ini ia menampilkan tarian langsung di tengah-tengah masyarakat, sementara sebelumnya pertunjukan tari biasa dilakukan di atas panggung.
"Dalam kegiatan ini saya juga berkolaborasi dengan seniman Indonesia, seperti Siska Aprisia dari Sumbar dan Kiki Rahmatika Syaher dari lampung," katanya.
Pasa Harau Culture and Art Festival merupakan sebuah perhelatan seni dan budaya yang digelar di tengah-tengah masyarakat dengan beragam kegiatan seperti penampilan seni serta atraksi budaya lokal. (*)
Direktur Pasa Harau, Dedi Novaldi di Harau, Minggu, mengatakan kegiatan itu diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut yang berlokasi di Nagari Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
"Terdapat lebih kurang 150 orang peserta dalam penampilan seni, semua berasal dari Sumbar, luar Sumbar dan juga ada yang dari luar negeri," katanya.
Selain beberapa komunitas dan sanggar dari Sumbar, peserta lain diantaranya berasal dari Riau, Lampung, Yogyakarta, serta Thailand.
Ia menyebutkan, para peserta menampilkan beragam pertunjukan, seperti komposisi musik, tarian kontemporer, tarian kolaborasi serta randai yang merupakan kesenian tradisi dari Sumbar.
"Dua belas grup tersebut dapat tampil setelah lulus kurasi dengan melihat kesesuaian garapan karya seni mereka dengan konsep Pasa Harau Culture and Art Festival ini," ujarnya.
Ia menambahkan konsep penyelenggaraan Pasa Harau tahun ini adalah anak muda, selain sasaran pengunjung, anak muda juga dilibatkan dalam persiapan hingga tampil dalam rangkaian kegiatan tersebut.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkenalkan beberapa kebudayaan melalui seni serta juga bertujuan untuk mengembangkan pariwisata yang ada di daerah Lembah Harau," kata dia.
Sementara itu salah seorang penari asal Thailand, Visaka Saeui merasa senang dapat ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pasa Harau Culture and Art Festival 2018.
Menurut dia, pada kegiatan ini ia menampilkan tarian langsung di tengah-tengah masyarakat, sementara sebelumnya pertunjukan tari biasa dilakukan di atas panggung.
"Dalam kegiatan ini saya juga berkolaborasi dengan seniman Indonesia, seperti Siska Aprisia dari Sumbar dan Kiki Rahmatika Syaher dari lampung," katanya.
Pasa Harau Culture and Art Festival merupakan sebuah perhelatan seni dan budaya yang digelar di tengah-tengah masyarakat dengan beragam kegiatan seperti penampilan seni serta atraksi budaya lokal. (*)