Imbauan BI: Perlakuan Rupiah dengan benar

id rupiah

Imbauan BI: Perlakuan Rupiah dengan benar

Petugas menghitung uang rupiah. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Uang untuk keperluan Lebaran keluar dari bank dalam kondisi bagus-bagus dan rapi. Tolong dijaga dan dirawat dengan baik,
Pekanbaru, (Antara) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau mengimbau masyarakat memperlakukan uang kertas NKRI arau Rupiah dengan benar, jangan sampai membasahi, melipat, meremas, mencoreti dan men-staples agar kondisi fisik alat tukar itu tetap bagus.

"Uang untuk keperluan Lebaran keluar dari bank dalam kondisi bagus-bagus dan rapi. Tolong dijaga dan dirawat dengan baik," kata BI Riau, Siti Astiyah, di Pekanbaru, Selasa.

Ia menilai masih ada kebiasaan buruk dari sebagian orang dalam menggunakan uang rupiah, sehingga merusak kualitas fisiknya.

Siti mengatakan BI akan terus mengampanyekan "Cinta Rupiah" seperti pada Lebaran tahun ini.

Ia menambahkan, ada lima hal yang harus dihindari pengguna uang rupiah, dengan Lima Larangan.

"Larangan itu, uang jangan dilipat, jangan dicoret, jangan di-staples, jangan diremas, dan jangan dibasahi," katanya.

Uang kertas yang dibagikan kepada orang lain saat perayaan Lebaran, sebaiknya tidak dibungkus dengan amplop kecil supaya tidak harus dilipat-lipat.

BI Perwakilan Riau membuka pelayanan penukaran uang menjelang Idul Fitri 1439 H. Pelayanan penukaran uang pecahan tersebut berlangsung pada 30-31 Mei dan 4-6 Juni 2018.

Meski program penukaran uang bersama sudah usai, lanjutnya, warga masih bisa melakukannya di bank-bank. Penukaran uang di bank lebih baik ketimbang di penjual jasa penukaran yang bermunculan di tepi jalan, karena selain tidak resmi, lebih mahal, dan berisiko.

Risiko pertama adalah rawan peredaran uang palsu. Kedua rawan tindak kejahatan karena transaksi dilakukan di pinggir jalan. Selain itu, jasa penukaran di pinggir jalan ada tarifnya yakni sebesar 10 persen dari uang yang ditukarkan.

"Lebih baik menukar di bank karena gratis, sedangkan di pinggir jalan itu kena 10 persen," ujarnya.(*)