Anggaran pembangunan bandara rokot banyak tersedot untuk landasan pacu

id Bandara Rokot,Mentawai

Mentawai, (Antaranews Sumbar) - Anggaran pengembangan pembangunan Bandara Rokot di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) naik menjadi Rp480 miliar, yang sebelumnya Rp300 miliar. Sebagian besar tersedot untuk pembangunan landasan.

"Sebelumnya pernah disampaikan Rp300 miliar, namun sesuai masterplannya anggaran pembangunannya naik menjadi Rp480 miliar," kata Kepala Bandara Rokot, Sofyan Rasad di Tuapejat, Selasa.

Ia menjelaskan, pada anggaran 2019 akan dilakukan pembersihan dan pemagaran lahan. Jika memungkinkan juga akan dilakukan kegiatan acara peletakan batu pertama bersama kementerian.

Terkait dengan biaya ganti rugi lahan masyarakat yang terpakai dalam pengembangan bandara tersebut, Sofyan mengungkapkan hal itu menjadi wewenang penuh pemerintah kabupaten.

"Kami rasa sudah hampir kelar. Dari informasinya penyelesaiannya tinggal 20 persen," sebutnya.

Sofyan juga mengatakan, proses Analisa Dampak Lingkungan dari pengembangan Bandara Rokot tersebut sudah hampir selesai.

"Kemarin masih ada dua poin yang belum dianalisa, yakni pemangkasan bukit dan aliran air, namun ini sudah dilakukan, dalam minggu bisa dibukukan," katanya.

Ia mengungkapkan, dari anggaran Rp480 miliar tersebut, sebagian besar tersedot oleh pembangunan landasan pacu dan sebagian lainnya untuk fasilitas sarana pendukung.

Perluasan Bandara Rokot di Pulau Sipora tersebut dengan tujuan untuk bisa menampung pesawat berbadan lebar atau minimal ATR-72.

Ia mengungkapkan, jika seluruh proses pengerjaan berjalan baik, bandara tersebut akan efektif penggunaannya pada 2021.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mentawai, Edi Sukarni mengatakan, kesiapan Bandara Rokot nantinya juga didukung akses jalan baik yang baik menuju bandara tersebut.

"Nantinya juga dilengkapai sarana pendukung serta penerangan jalan," katanya.

Landasan bandara yang dibangun pada 1980 itu, saat ini hanya memiliki panjang 900 meter dan lebar 23 meter, sehingga tidak mampu menampung pesawat dengan ukuran besar. (*)