Selatpanjang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Riau mengklaim terjadi perputaran uang dari bisnis Sagu mencapai Rp450 miliar/tahun sehingga sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat setempat.
"Produksi Sagu di Meranti sejauh ini dikelola 67 kilang dengan jumlah produksi menengah dan satu perusahaan besar," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kepulauan Meranti Mamun Murod di Selatpanjang, Rabu.
Menurut mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan itu, kondisi alam daerah ini yang 80 persen tanah gambut sangat sesuai dengan tanaman sagu karena ekosistem lembab dan basah.
"Makanya sagu tumbuh subur di Meranti ditambah masyarakat yang sudah ratusan tahun membudidayakannya sebagai perkebunan dan penopang kebutuhan pangan," sebutnya.
Selain telah berhasil melahirkan bibit varietas unggul hasil kerjasama denga Badan Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma), Pemkab Meranti juga telah mampu memproduksi gula cair, memanfaatkan limbah menjadi pakan ternak dan mengolah tepung sagu menjadi beras analog.
"Itu semua hasil kerjasama dengan peneliti di IPB dan BPPT," ujarnya.
Berbagai kebijakan strategis lainnya dengan peningkatan sumber daya manusia putra-putri Kepulauan Meranti selama tiga tahun di Institut Pertanian Bogor.
"Kita telah menyekolahkan 25 anak Meranti selama tiga tahun khusus mempelajari sagu di IPB. Kini telah selesai dan menjadi penyuluh bagi para petani sagu di Meranti," ujar Murod.
Pemkab Kepulauan Meranti juga menjalin kerjasama dengan pihak Bank Indonesia untuk mendukung peningkatan produksi sagu, mulai dari bantuan mesin penggilingan hingga berbagai pelatihan.
"Saat ini produksi sagu Meranti baru berkisar 250 ribu ton pertahun, kedepan kita menargetkan mencapai 1 juta ton," ujarnya menegaskan.(*)