Serangan seorang pria bersenjata di Trebes Prancis sebabkan tiga orang tewas

id serangan

Serangan seorang pria bersenjata di Trebes Prancis sebabkan tiga orang tewas

Ilustrasi. (Antara)

Polisi akhirnya menyerbu masuk ke supermarket tersebut, dan si penyerang terbunuh
Trebes, Prancis, (Antaranews Sumbar) - Serangan seorang pria bersenjata pada satu pasar swalayan di kota kecil Trebes, Prancis, Jumat, menyebabkan tiga orang tewas dan sempat terjadi penyanderaan di tempat itu.

Polisi akhirnya menyerbu masuk ke supermarket tersebut, dan si penyerang terbunuh, kata Menteri Dalam Negeri Gerard Collomb.

Si penyerang ada dalam catatan pihak berwenang sebagai orang yang pernah melakukan kejahatan ringan namun tidak dianggap sebagai ancaman kelompok fanatik, kata Collomb.

Collomb menambahkan bahwa pria tersebut diyakini melancarkan tindakannya sendirian.

Kelompok IS menyatakan bertanggung jawab atas serangan Jumat itu namun tidak memberikan keterangan terperinci.

"Dia diketahui pernah melakukan kejahatan ringan. Kami telah memonitornya dan menganggap tidak ada (unsur) radikalisasi," kata Collomb.

"Dia ketahui memiliki narkoba, (pada waktu itu) kita tidak bisa mengganggap bahwa ia adalah orang radikal yang bisa melakukan serangan," tambahnya.

Collomb mengatakan tiga orang juga cedera.

Ia mengatakan bahwa penyerang itu menembak satu orang di kepala hingga tewas saat merampas mobil di kota bersejarah Carcassonne sebelum pria itul melakukan penyanderaan di supermarket.

Sebelum menyandera, ia juga melancarkan tembakan ke arah para polisi.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan peristiwa itu tampaknya merupakan serangan teroris dan pasukan keamanan sedang mengamankan wilayah kejadian.

Wali Kota Trebes Eric Menassi mengatakan kepada LCI TV bahwa pria tersebut memasuki pasar swalayan Super-U sambi meneriakkan kata-kata "Allahu Akbar" saya akan membunuh kalian semua".

BFM TV melaporkan bahwa si penyerang menyatakan kesetiaan kepada kelompok IS.

Collomb mengatakan pria itu meminta pembebasan atas Salah Abdeslam, tersangka utama serangan-serangan IS yang menewaskan 130 orang di Paris pada 2015. Abdeslam adalah warga negara dan lahir di Prancis namun dibesarkan di Brussel. Ia bulan lalu disidangkan di Belgia.

Si penyerang melukai seorang polisi di bagian bahu sebelum ia mengarah ke Trebes, tempat dua orang lagi tewas.

Seorang letnal kolonel berusia 45 tahun menukarkan dirinya sendiri bagi pembebasan salah satu dari sandera di supermarket tersebut, kata Collomb.

Prancis ikut ambil bagian dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi IS di Suriah dan Irak dan telah menempatkan ribuan tentaranya di Afrika Barat untuk memerangi milisi-milisi jaringan Al Qaida.(*)