Bunga Raflesia jenis tuan mudae ditemukan mekar di cagar alam Maninjau (Video)

id Bunga Raflesia

Bunga Raflesia jenis tuan mudae ditemukan mekar di cagar alam Maninjau (Video)

Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Resor Agam, Ade Putra melihat secara dekat Bunga Raflesia jenis tuan mudae di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Selasa (13/3). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Bunga ini mekar sempurna selama tujuh sampai 10 hari. Setelah itu kelopak berwarna hitam dan membusuk
Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Bunga raflesia jenis Tuan Mudae ditemukan mekar di hutan Cagar Alam Maninjau, tempatnya di Marambuang, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Selasa, mengatakan bunga ini sudah mekar hari ketiga.

"Bunga ini mekar sempurna selama tujuh sampai 10 hari. Setelah itu kelopak berwarna hitam dan membusuk," katanya.

Bunga Raflesia tuan mudae ini berkelamin jantan, memiliki lima kelompok dan berdiameter 84,8 centimeter.

Sebelumya bunga tersebut juga mekar pada 26 Februari 2018 dan di lokasi ini juga pernah mekar Bunga Raflesia jenis tuan mudae terbesar di dunia dengan diameter 107 centimeter pada akhir 2017.

"Ini berdasarkan catatan yang pernah ditemukan di dunia, karena sebelumnya bunga raflesia yang terbesar pernah tumbuh dan mekar di Filipina dengan diameter 100 centimeter," katanya.

Saat ini masih ada 43 kuncup bunga raflesia di lokasi dengan luas sekitar 2x2 meter.

"Mulai awal tumbuh kuncup akan mekar selama dua tahun," katanya.

Ia menambahkan lokasi tumbuh raflesia ini pertama kali ditemukan oleh warga sekitar saat gotong-royong membersihkan saluran air.

Saat itu salah seorang warga melihat benda seperti segumpal daging hewan di daerah tersebut pada Oktober 2017.

Setelah itu warga mencoba mendekati dan menemukan bunga itu, dan mereka melaporkan ke wali nagari atau kepala desa adat.

Beberapa jam setelah mendapatkan informasi, wali nagari menghubungi BKSDA Resor Agam dan petugas langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamatan.

"Saat melakukan pengamatan, kita menemukan 78 kuncup dan kita langsung pasang selebaran imbauan agar tidak mengganggu bunga itu," katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Agam, Jufri menambahkan pemkab setempat akan melakukan kerja sama dengan BKSDA terkait pengembangan wisata alam di daerah itu.

Ke depan pihaknya akan meningkatkan sosialisasi terkait lokasi tumbuhan langka ini, karena bunga tersebut juga tumbuh di Kecamatan Matur, Baso dan Palupuh.

"Sosialisasi ini akan kita tingkatkan melalui media massa, baliho dan selebaran," katanya. (*)

Video: Yusrizal