Jakarta, (Antaranews Sumbar) Bangsa Indonesia bisa dan mampu memberi dukungan logistik pada kontigen pasukan perdamaian PBB dalam melaksanakan misi perdamaian dunia berkat industri stategisnya, kata Dirjen Strategi Pertahanan (Strahan) Kementerian Pertahanan, Mayjen TNI Hartind Asrin.
"Dengan dukungan dari industri strategis milik Indonesia maka keterampilan dan keahlian para penjaga keamanan dunia jadi maju dan berkembang bersama-sama demi melaksanakan misi perdamaian dunia," katanya dalam diskusi panel dengan tema 'Upaya Mengatasi Kesenjangan Kapabilitas Dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)' di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (14/2).
Hartind dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, juga menggarisbawahi keberhasilan Indonesia untuk mengoptimalkan penggunaan produk industri strategis nasional oleh Kontingen Garuda dalam MPP PBB sesuai amanat Roadmap Vision 4,000 Peacekeepers 2015-2019.
"Semua MPP PBB memerlukan suatu inovasi dan penguatan kapasitas untuk dapat menjalankan tugasnya di lapangan, dan saat ini PBB bersama dengan Negara Kontributor perlu terus meningkatkan kerjasamanya di bawah kerangka bilateral maupun trilateral," katanya.
Diskusi panel itu bertujuan mengkaji dan mempromosikan penggunaan inovatif industri strategis dalam mendukung MPP PBB, sekaligus menampilkan keberhasilan Kontingen Indonesia dalam menjalankan tugas yang dimandatkan di MPP PBB dengan menggunakan produk-produk industri strategis nasional.
"Pada waktu yang bersamaan, kegiatan juga diharapkan dapat mempromosikan produk-produk industri strategis Indonesia kepada negara-negara kontributor MPP PBB," katanya.
Diskusi panel juga membahas beberapa isu penting, yaitu pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan pemelihara perdamaian PBB untuk mengatasi kesenjangan kapabilitas MPP PBB, potensi kemitraan dan kerja sama antar negara-negara anggota PBB, dan terdapat keperluan untuk melibatkan sektor swasta untuk mengatasi kesenjangan kapabilitas.
Selain itu, dibahas langkah konkrit untuk perkuat kemampuan MPP PBB, termasuk melalui pengadaan alternatif dan pembiayaan peralatan yang inovatif.
Kegiatan diskusi panel, yang merupakan bagian dari rangkaian kampanye Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan tahun 2019-2020, telah mendapatkan sambutan positif dari negara anggota PBB yang hadir pada pertemuan C-34 ini karena dipandang memiliki nilai inovasi dan terobosan "out of the box.
Hal ini merupakan salah satu bukti nyata kontribusi Indonesia bagi Misi Perdamaian PBB yang efektif dan berkinerja lebih baik.
"Acara di UN berjalan lancar, sukses, mendapat respon yang luar biasa dari seluruh felegasi dan pejabat UN. Alhamdulillah," ujar Hartind.(*)