Painan, (Antaranews Sumbar) - Seorang warga di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat kembali dinyatakan diduga menderita difteri setelah sebelumnya satu orang warga setempat juga mengalami hal serupa, kata pejabat pemerintah setempat.
"Yang bersangkutan bernama Raju (41) warga Kampung Langgai, Kecamatan Sutera. Saat ini ia sudah mendapat penanganan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Jamil Padang," kata Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, Syahrizal Antoni di Painan, Selasa (16/1).
Ia menjelaskan kondisi Raju diketahui ketika ia berobat ke Puskesmas Kambang pada Minggu (14/1), mengetahui kondisi itu tenaga medis disana langsung merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zein. Selanjutnya ia dirujuk RSUP M Jamil Padang.
"Saat ini yang bersangkutan masih dirawat intensif. Kami belum mendapat kabar apa ia positif atau negatif menderita difteri," ujarnya.
Sebelumnya, pada awal Januari 2018, warga Salido, Kecamatan IV Jurai atas nama Mutia (14) juga dinyatakan suspect difteri dan saat ini ia juga masih dalam penanganan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Jamil Padang.
Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae, penyakit tersebut dapat menular bahkan berakibat kematian.
Mengantisipasinya, pihaknya berupaya untuk melakukan pemantauan, sosialisasi, dan mengajak orangtua untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak.
Vaksin difteri diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), sebanyak lima kali semenjak bayi berusia dua bulan.
Anak harus mendapat vaksinasi DPT ini lima kali pada usia dua bulan, tiga bulan, empat bulan, 18 bulan, dan usia empat sampai enam tahun.
Sedangkan untuk anak usia di atas tujuh tahun diberikan vaksinasi TD atau Tdap (tetanus, difteri dan aselular pertusis). Vaksin tersebut akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis harus diulang setiap 10 tahun sekali. Vaksin ini juga termasuk untuk orang dewasa.
Gejala awal penderita difteri antara lain, demam, nafsu makan menurun, lesu, nyeri ditenggorokan ketika menelan, kelenjar dari hidung berwarna kuning kehijauan dan bisa disertai darah. (*)
Berita Terkait
Ancaman penyakit akibat vaksinasi rutin anak yang melambat akibat pandemi
Kamis, 15 Juli 2021 8:54 Wib
19 warga Bangkalan terserang difteri, masuk sebagai kabupaten terdampak difteri
Minggu, 30 September 2018 7:50 Wib
Wabah difteri sebabkan 84 orang meninggal di Yaman, ungkap WHO
Rabu, 4 April 2018 8:19 Wib
Padang Pariaman tingkatkan sosialisasi imunisasi antisipasi difteri
Selasa, 23 Januari 2018 16:43 Wib
Cegah penyebaran, Pariaman segera laksanakan imunisasi difteri
Senin, 22 Januari 2018 17:23 Wib
Kemenkes diminta sanksi kepala daerah yang lalai tangani Difteri
Kamis, 18 Januari 2018 15:36 Wib
Lantamal Padang Pun Peduli Difteri
Kamis, 4 Januari 2018 19:45 Wib
Pemerintah Jamin Ketersediaan Vaksin Difteri Mencukupi
Jumat, 29 Desember 2017 16:17 Wib