Unand Perkuat Penerapan Sistem "Drop Out" untuk Semua Jenjang Pendidikan

id wisuda Unand

Unand Perkuat Penerapan Sistem "Drop Out" untuk Semua Jenjang Pendidikan

Ratusan Wisudawan/ti Program Profesi, Spesialis, Magister, Doktor Pascasarjana Universitas Andalas tengah menunggu peresmian jambul wisuda, di Padang, Jumat (25/8). Pada wisuda III ini Unand meluluskan 615 mahasiswa Pascasarjana. (ANTARA SUMBAR/M R Denya Utama)

Padang, (Antara Sumbar) - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, akan memperkuat penerapan sistem mengeluarkan mahasiswa secara paksa atau "drop out" pada tahun ini untuk semua jenjang pendidikan.

"Drop out sempat diterapkan namun tidak maksimal, tahun ini akan lebih dimaksimalkan baik untuk sarjana maupun pascasarjana," kata Rektor Unand Prof Tafdil Husni usai melantik wisudawan-wisudawati gelombang III pascasarjana Unand di Padang, Jumat.

Dia menyebutkan indikator mahasiswa yang drop out ini utamanya nilai di bawah standar dan lama studi yang telah melewati batas.

Sebelumnya khusus Strata satu, mahasiswa dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif di bawah 2 hingga empat semester langsung di drop out serta mahasiswa yang lama studi melebihi empat belas semester langsung dikeluarkan.

Saat ini masih didiskusikan indikator "drop out" untuk program Magister dan Doktor.

"Disamping nilai dan lama studi, besar kemungkinan juga mahasiswa dikeluarkan karena tingkah laku selama kuliah dan di tengah masyarakat," ujar dia.

Dia menambahkan sistem "drop out" ini penting kembali dimaksimalkan karena berpengaruh pada pencapaian akreditasi program studi maupun institusi.

Bukan hanya itu semakin lama mahasiswa menempuh studi juga ikut mempengaruhi produktivitas kampus khususnya dalam mencetak lulusan.

"Ini bagian dari tindakan disiplin, semua kampus harus menerapkan," sebutnya.

Sementara itu salah satu lulusan pascasarjana Unand, Fauzan mengatakan penerapan sistem drop out harus lebih diperkuat namun juga perlu disosialisasikan tegas.

Menurutnya saat orientasi mahasiswa baru, pimpinan menegaskan adanya sistem ini.

Dengan begitu, mahasiswa bisa terpacu dan merasa waspada terhadap ancaman tersebut.

"Dampaknya mahasiswa akan lebih giat belajar dan mengejar prestasi," ujar dia. (*)