Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang Sumatera Barat menjadikan Festival Malaysia-Indonesia (Malindo) yang digelar 3 hingga 5 Desember 2016 sebagai langkah pengembangan wisata daerah tersebut di Asia Tenggara.
"Kami berharap kedatangan tamu dari Malaysia dan negara Asia Tenggara lainnya dalam festival membantu dalam hal pengenalan pariwisata dan budaya di Padang ke mata masyarakat dunia," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi, di Padang, Jumat.
Dia menyebutkan dalam festival yang digagas oleh Malindo MBCC Asia ini akan ditampilkan beragam produk usaha masyarakat kecil dan menengah dari Padang, Malaysia, Jambi, Sumatera Selatan, Riau, Pulau Jawa dan negara lain di ASEAN.
Hal ini kata dia akan membuka peluang investasi besar khususnya bagi Padang dalam dunia pariwisata.
Terlebih dalam agendanya ada beberapa kegiatan yang menjurus pada pariwisata seperti menonton festival Dayung Palinggam, peresmian taman bermain dan mengunjungi pantai.
"Meski bertema budaya dan ekonomi pemerintah juga akan arahkan pada pariwisata," tambahnya.
Dia berharap pengusaha pariwisata dan kalangan yang lainnya
Dia menyebutkan pada agenda selama tiga hari tersebut rombongan tamu dari Malindo mulai datang ke Padang Jumat (2/12) dan melakukan rapat persiapan festival.
Pada Sabtu besok (3/12) festival akan dibuka pada pagi di Hotel Kyriad Bumi Minang yang terus dilaksanakan dalam dua hari.
Selain festival, rombongan juga akan menonton Selaju Sampan Dayung Palinggam di Muaro pada Minggu (4/12), keesokannya melakukan tur wisata. (*)