UBH Resmikan Kopi Dindiang Edisi Mahasisiwa

id kopi dinding, ubh

UBH Resmikan Kopi Dindiang Edisi Mahasisiwa

Ilustrasi - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menempel stiker bertuliskan menu yang dipesannya usai menikmati hidangan kopi dinding. (Foto Iggoy El Fitra/Antara) (ii)

Padang, (Antara Sumbar) - Civitas akademika Universitas Bung Hatta (UBH), Padang, Sumatera Barat meresmikan Kopi Dindiang (Kopi Dinding) edisi mahasiswa pada kantin koperasi perguruan tinggi tersebut.

"Kopi dindiang ini merupakan bentuk ajakan kepada civitas akademika UBH untuk saling berbagi dengan sesama sehingga ajaran yang selama ini didapatkan dapat dipraktekkan, salah satunya melalui program Kopi dindiang," kata inisiator Kopi Dindiang, Miko Kamal saat peresmian Kopi Dindiang di UBH, di Padang, Kamis (6/10).

Ia mengatakan Kopi Dindiang di kantin koperasi UBH tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan civitas academika terutama mahasiswa untuk berbagi tapi juga untuk membantu civitas academica ketika tidak memiliki uang terlebih di akhir bulan.

Ia menambahkan sistem program Kopi Dindiang sendiri yaitu pada saat dosen, karyawan, dan mahasiswa dapat menyumbangkan makanan atau minuman dengan menuliskan nama makanan dan minuman tersebut yang telah dibayarkan lalu ditulis di kertas dan ditempel di dinding.

Apabila dosen, karyawan, dan mahasiswa menyumbang secangkir kopi dengan harga sekitar Rp6.000 maka dosen, karyawan, dan mahasiswa tersebut menulis "secangkir kopi" di kertas itu dan begitu juga dengan makanan sehingga orang yang tidak memiliki uang dapat mengambil kertas tersebut dan ditukarkan dengan apa yang tertulis di kertas tersebut.

Jadi ketika civitas akademika UBH membeli makanan atau minuman maka civitas akademika tersebut juga hendaknya membelikan makanan dan minuman untuk orang lain dengan sistem kopi dindiang.

"Hal tersebut dikarenakan apabila nanti yang biasanya menyumbang uangnya ketinggalan maka dia dapat kembali menggunakan kertas tersebut untuk belanja," ujarnyanya.

Pada penempelan kertas itu dapat dimanfaatkan untuk berfoto dan pengunjung dapat mengaploudnya ke media sosial sehingga daerah lain juga mengikutinya.

Kopi Dindiang di UBH tersebut merupakan Kopi dindiang kelima ketujuh di Indonesia dan nomor satu di perguruan tinggi.

Keberadaan Kopi dindiang di Indonesia saat ini yaitu tiga di Kota Padang, Damasraya, Payakumbuh, dan dua buah di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sementara itu, Ketua Koperasi UBH, Aidil Ikhsan menyambut baik program Kopi Dindiang tersebut karena mengajarkan berbagi serta juga membawa semangat koperasi dari Bung Hatta.

"Saya berharap program ini dapat berlanjut karena mengajarkan hal yang positif sehingga memberikan manfaatkan nantinya," katanya saat peresmian Kopi Dindiang di UBH, di Padang, Kamis.

Saat bersamaan, Presiden Badan eksekutif Mahasiswa UBH, yang juga sebagai aktivis untuk menyukses program tersebut, Kasmadi mengatakan diresmikannya Kopi Dindiang tersebut dapat membantu karyawan dan mahasiswa UBH.

Selain itu, Kopi Dindiang dapat memupuk rasa peduli sesama dan sekaligus juga mengajarkan untuk berkoperasi. (*)