Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Sebaran titik api penyebab kebakaran hutan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), masih terpantau oleh petugas gabungan pemadam kebakaran dan unsur TNI/Polri di kota itu, Kamis siang.
"Sedikitnya ada lima sebaran yang masih diwaspadai yakni dua titik di kawasan perbukitan Desa Muaro Kalaban Kecamatan Silungkang, satu titik di Desa Kolok Mudik dan satu titik di kawasan lahan perkebunan karet milik masyarakat di desa Rantih Kecamatan Talawi," kata Kepala UPT Damkar setempat, Asrirefelta di Sawahlunto, Kamis.
Sementara satu titik lagi berada di kawasan perbukitan Sijawi-jawi Kabupaten Sijunjung namun sudah mulai merambat ke kawasan hutan di Desa Taratak Bancah Kecamatan Silungkang.
Dia menambahkan, hingga saat ini petugas masih berupaya mendeteksi keberadaan api setelah melakukan upaya pemadaman sejak Selasa sore(27/9).
Menurutnya, pergerakan rambatan titik api tersebut sangat sulit diduga karena kondisi cuaca yang panas disertai angin yang bertiup cukup kencang.
"Sebagian besar titik api berada di daerah perbukitan terjal dan tidak bisa dijangkau oleh selang air unit mobil damkar yang ada, sehingga kami memutuskan untuk melakukan upaya cegah dan tangkal merambatnya api ke kawasan permukiman warga yang berada cukup dekat lokasi kebakaran hutan," jelasnya.
Sementara itu, Camat Silungkang, Ismunandar meminta masyarakat kecamatan itu untuk tetap tenang dan terus meningkatkan kewaspadaan.
"Sebaran api sudah mulai berkurang dari sebelumnya yang mencapai 20 titik, namun di beberapa titik kawasan hutan masih terlihat mengeluarkan asap dan beberapa kali terlihat kobaran api cukup besar," kata dia.
Menurutnya, berdasarkan pantauan petugas di lapangan peristiwa kebakaran kali ini bukan disebabkan unsur kesengajaan karena titik api mulai terlihat pertama kalinya di kawasan hutan yang berada dipinggir jalan lintas Sumatera di Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung.
"Diperkirakan kebakaran dipicu oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh pengguna jalan dan menyulut daun-daun kering yang berserakan, api kemudian membesar dan terus merambat hingga menghabiskan puluhan hektare hutan di Desa Muaro Kalaban yang keberadaannya cukup dekat dengan kecamatan tersebut," ungkapnya.
Sebelumnya, Sekitar 25 hektare kawasan hutan di Kota Sawahlunto, tepatnya di Kecamatan Talawi dan Silungkang terbakar bersamaan musim kemarau panjang yang melanda daerah setempat.
"Titik api diketahui mulai bermunculan sejak Selasa(27/9) dan terus merambat, hingga memasuki hari ketiga api belum bisa dipadamkan petugas Damkar bersama masyarakat yang berada di sekitar hutan tersebut," kata Sekretaris Badan Kesbangpol PBD setempat, Meldi Hidayah Martha di Sawahlunto. (*)
Berita Terkait
Polisi ungkap aksi perampokan bersenjata api mainan di Bukittinggi
Jumat, 6 Desember 2024 19:31 Wib
Badan Geologi turunkan status Gunung Marapi jadi Waspada
Senin, 2 Desember 2024 12:54 Wib
Wadankorbrimob: Personel wajib kedepankan sisi humanis saat bertugas
Selasa, 26 November 2024 21:01 Wib
Kompolnas sarankan Polda cek psikologi polisi yang pegang senjata
Senin, 25 November 2024 19:21 Wib
Pulih dari DBD Berkat Program JKN: Kisah Api Anggraini yang Terbebas dari Beban Biaya
Selasa, 12 November 2024 18:53 Wib
Kemenhub: Tidak ada korban jiwa dari pesawat Trigana Air keluarkan api
Selasa, 5 November 2024 18:06 Wib
Badan Geologi: Aktivitas Gunung Marapi alami peningkatan
Senin, 4 November 2024 16:51 Wib
PVMBG catat tiga kali erupsi Gunung Marapi pada Minggu pagi
Minggu, 27 Oktober 2024 12:25 Wib