Bupati Akui Infrastruktur Pertanian-Pariwisata Belum Memadai

id Infrastruktur, Pertanian-Pariwisata, Limapuluh Kota

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Irfendi Arbi menyebutkan infrastruktur penunjang sektor pertanian dan pariwisata di daerah tersebut belum memadai, untuk itu perlu mendapatkan perhatian sesegera mungkin.

"Untuk mempercepat pembenahan infrastruktur itu perlu bantuan dari Pemprov Sumbar dan Pusat, karena APBD Limapuluh Kota terbatas," kata dia saat peresmian pemakaian jalan pertanian di Nagari (desa adat) Sungai Kamuyang Kecamatan Luak, Rabu.

Menurutnya, sektor pertanian dan pariwisata saat ini masih menjadi andalan pemerintah setempat, karena potensi kedua bidang tersebut cukup banyak di kabupaten itu.

Ia menyebutkan beberapa akses menuju area pertanian di beberapa kecamatann masih banyak yang rusak, sehingganya masyarakat kesulitan mendistribusikan hasil pertanian dan perkebunan ke pasaran.

Bupati menilai akses merupakan salah satu sarana pendukung dalam pengembangan pertanian karena fungsinya sangat penting, tanpa ada dukungan infrastruktur maka sulit untuk mewujudkan harapan tersebut.

Begitu juga untuk urusan irigasi area persawahan yang perlu diperbaiki secepatnya, sebab melihat kondisi saat ini, jika musim kemarau sudah lebih dua bulan, maka sawah masyarakat akan mengalami kekeringan.

Untuk mengatasinya diperlukan irigasi yang memadai serta lokasi sejenis bendungan untuk menstabilkan debit air ke sawah masyarakat.

Sementara itu, akses menuju lokasi wisata yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota juga perlu pembenahan, salah satunya destinasi andalan, yakni Lembah Harau.

Menurutnya, jalan yang ada saat ini relatif kecil, sehingga jika ada bus besar masuk ke lokasi tersebut maka akan menimbulkan kemacetan. Untuk itu, perlu dilakukan pelebaran jalan menuju Lembah Harau.

Selain itu, fasilitas penunjang lokasi wisata tersebut juga perlu diperbaiki, yakni tempat bermain bagi wisatawan, outlet tempat berdangang, rumah makan, serta faslitas umum lainnya, toilet serta tempat ibadah.

Hal yang sama juga untuk beberapa destinasi yang lain, seperti Pemandian Batang Tabik, Kapalo Banda Taram, Negeri seribu menhir di Maek Kecamatan Bukit Barisan, Monumen PDRI yang sedang dibangun, dan beberapa lokasi lainya.

Sebelumnya, Ketua DPRD Limapuluh Kota, Safaruddin menyarankan agar pemerintah setempat beriniastif dan pintar mencari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Hal itu, tambah dia, jika hanya mengandalkan APBD setempat, percepatan pembangun akan lambat terwujud, karena anggaran tersedia sedikit dan yang akan diperbaiki banyak.

Ia menyebutkan, saat ini masih ada nagari (desa adat) dan jorong di kabupaten tersebut yang belum dapat dilalui oleh kendaraan roda empat, untuk itu pemerintah daerah harus memperhatikan hal itu.

Kemudian, juga ada beberapa jalan kabupaten yang perlu diperhatikan. Selain itu, juga ada jalan strategis provinsi, menghubungkan Suliki-Sungai Dadok yang kena bencana pada Februari 2016 sampai saat ini belum tuntas perbaikannya.

Selanjutnya, masalah infrastruktur, juga ada masalah pendidikan, kemiskinan, serta beberapa masalah sosial lainnya yang perlu segera dituntaskan. (*)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.