Sarilamak, (Antara Sumbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong masyarakat untuk melestarikan serta mengembangkan kebudayaan dan tradisi lokal yang ada di masing-masing daerah.
"Kami mendorong agar kebudayaan dan tradisi yang ada pada seluruh daerah di Nusantara dapat dipertahankan dan dikembangkan," kata Dirjen kebudayaan pada Kemendikbud yang diwakili Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi (Dit. PKT), Suharti di Harau, Selasa.
Hal itu dikatakannya saat menghadiri pembukaan Pasa Harau Art & Culture Festival, di Kabupaten Limapuluh Kota.
Menurutnya, setiap kabupaten dan kota di Indonesia memiliki kebudayaan dan tradisi yang pantas untuk dilestarikan sehingga tidak hilang seiring perkembangan teknologi saat ini.
Sehingganya, hal itu dapat menjadi kekayaan dan potensi daerah yang harus dimanfaatkan untuk masyarakat, salah satunya dengan mengadakan festival atau pertunjukan.
Dengan adanya kegiatan itu dapat mendatangkan tamu dari berbagai daerah dan juga mancanegara, hal tersebut secara tidak lansung akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Ia menyebutkan, Pasa Harau Art & Culture Festival dapat memperkenalkan beberapa kebudayaan, tradisi, serta permainan anak nagari kepada para tamu, dengan demikian Limapuluh Kota akan semakin dikenal.
Selain itu, keindahan Lembah Harau juga dapat meningkatkan keinginan wisatawan untuk datang ke Limapuluh Kota, sebab destinasi wisatanya sangat indah dan asri.
Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengatakan, selain memperkenalkan berbagai kebudayaan dan tradisi, juga memperlihatkan potensi Lembah Harau yang cukup indah.
"Iven Pasa Harau Art & Culture Festival pantas diapresiasi, karena memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan pariwisata dan ekonomian masyarakat," kata dia.
Menurutnya, jika iven tersebut digelar setiap tahun, dengan sendirinya akan mampu menyaingi beberapa festival yang telah diselenggarakan di beberapa daerah.
"Kuncinya, bagaimana komunitas Harau mampu menyosialisasikan iven ini lebih baik dengan melibatkan pelaku seni budaya yang ada di Luak Limopuluah (Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh)," kata dia.
Irfendi berharap kepada Kemendikbud agar festival tersebut dapat dijadikan iven bertaraf nasional atau internasional.
Sebelumnya, Dewan Pasa Pasa Harau Art & Culture Festival, Yusra Maiza mengatakan sejumlah seniman bersama komunitas anak Nagari Harau menyelenggarakan kegiatan tersebut pada 13 hingga 14 September 2016.
Tujuannya kegiatan itu untuk menggali, membina, dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian yang ada di daerah tersebut.
Beberapa kesenian dan permainan anak nagari yang ditampilkan diataranya randai, tari Minangkabau, silek lanyah, pacu anjing, festival layang-layang, wisata trekking, serta musik etnik dan akustik. (*)
