Festival Randai Tingkat Sumatera Barat Siap Digelar
Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Festival Randai tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Kota Sawahlunto memasuki persiapan akhir dan siap digelar mulai 19 hingga 21 Agustus 2016, di kompleks Terminal Talawi.
"Dari hasil konfirmasi terakhir yang kami peroleh, sebanyak 15 group randai utusan kota dan kabupaten di Sumbar sudah memastikan kehadirannya pada festival yang merupakan kegiatan perdana dilaksanakan pada tingkat provinsi," kata Manajer Produksi kegiatan tersebut, Syukri SSn di Sawahlunto, Kamis.
Sementara untuk tiga daerah lainnya, masing-masing Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Mentawai diperkirakan tidak mengirimkan utusannya pada festival kali ini.
Pada festival tersebut, jelasnya, terdiri dari dua kriteria lomba yakni tingkat umum Kota dan Kabupaten utusan masing-masing instansi yang membidangi kebudayaan di Sumbar dan tingkat pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama(SLTP) se-Kota Sawahlunto.
"Khusus kategori pelajar tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap sekolah yang turut mengembangkan kesenian tradisi randai, yang kali ini akan diikuti sebanyak tujuh group utusan Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan satu group dari Madrasah Tsanawiyah Negeri(MTSn) di Kota Sawahlunto," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Efri Yanto menjelaskan pelaksanaan kegiatan itu merupakan salah satu program kerja pihaknya pada 2016, yang bertujuan untuk membantu upaya promosi potensi Kepariwisataan Kota Sawahlunto melalui seni pertunjukan.
"Kami berupaya mewadahi seluruh kegiatan bersifat multikultural yang ada dan tumbuh sebagai budaya ditengah-tengah masyarakat," ujar dia.
Tak hanya seni tradisi randai yang merupakan salah satu seni tradisi khas suku Minangkabau, pihaknya juga telah mengagendakan Festival Wayang untuk mewadahi seni tradisi khas suku Jawa, yang merupakan dua etnis terbesar dalam tatanan sosial kemasyarakatan di kota itu.
"Dalam pembinaan yang kami lakukan, masing-masing seni tradisi itu justru dimainkan individu masyarakat dari beragam etnis, sehingga tidak jarang satu orang pelaku seni di kota ini bisa memainkan lebih dari satu jenis kesenian tradisi," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar turut serta berperan aktif menyukseskan kegiatan tersebut, supaya setiap peserta yang menjadi tamu kota itu mendapatkan kesan yang baik selama berada di Sawahlunto.
"Mari tunjukkan kalau kita mampu menjadi tuan rumah yang baik demi menjaga kualitas kota ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Sumbar," kata dia. (*)
"Dari hasil konfirmasi terakhir yang kami peroleh, sebanyak 15 group randai utusan kota dan kabupaten di Sumbar sudah memastikan kehadirannya pada festival yang merupakan kegiatan perdana dilaksanakan pada tingkat provinsi," kata Manajer Produksi kegiatan tersebut, Syukri SSn di Sawahlunto, Kamis.
Sementara untuk tiga daerah lainnya, masing-masing Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Mentawai diperkirakan tidak mengirimkan utusannya pada festival kali ini.
Pada festival tersebut, jelasnya, terdiri dari dua kriteria lomba yakni tingkat umum Kota dan Kabupaten utusan masing-masing instansi yang membidangi kebudayaan di Sumbar dan tingkat pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama(SLTP) se-Kota Sawahlunto.
"Khusus kategori pelajar tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap sekolah yang turut mengembangkan kesenian tradisi randai, yang kali ini akan diikuti sebanyak tujuh group utusan Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan satu group dari Madrasah Tsanawiyah Negeri(MTSn) di Kota Sawahlunto," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Efri Yanto menjelaskan pelaksanaan kegiatan itu merupakan salah satu program kerja pihaknya pada 2016, yang bertujuan untuk membantu upaya promosi potensi Kepariwisataan Kota Sawahlunto melalui seni pertunjukan.
"Kami berupaya mewadahi seluruh kegiatan bersifat multikultural yang ada dan tumbuh sebagai budaya ditengah-tengah masyarakat," ujar dia.
Tak hanya seni tradisi randai yang merupakan salah satu seni tradisi khas suku Minangkabau, pihaknya juga telah mengagendakan Festival Wayang untuk mewadahi seni tradisi khas suku Jawa, yang merupakan dua etnis terbesar dalam tatanan sosial kemasyarakatan di kota itu.
"Dalam pembinaan yang kami lakukan, masing-masing seni tradisi itu justru dimainkan individu masyarakat dari beragam etnis, sehingga tidak jarang satu orang pelaku seni di kota ini bisa memainkan lebih dari satu jenis kesenian tradisi," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar turut serta berperan aktif menyukseskan kegiatan tersebut, supaya setiap peserta yang menjadi tamu kota itu mendapatkan kesan yang baik selama berada di Sawahlunto.
"Mari tunjukkan kalau kita mampu menjadi tuan rumah yang baik demi menjaga kualitas kota ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Sumbar," kata dia. (*)