Warga Sawahlunto Penuhi Masjid Laksanakan Shalat Gerhana

id Warga Sawahlunto

Warga Sawahlunto Penuhi Masjid Laksanakan Shalat Gerhana

Shalat Gerhana Matahari (Antara)

Sawahlunto, (Antara) - Ribuan masyarakat Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, memenuhi sejumlah masjid yang ada di kota itu guna melaksanakan shalat sunat Gerhana, Rabu Pagi.

"Meskipun kota ini tidak mengalami fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), Pemerintah Kota Sawahlunto menyerukan warganya untuk mendirikan sholat gerhana secara berjamaah," kata Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Pemerintah Kota setempat, Zardinal Basyir, Rabu.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan upaya pihaknya dalam mendorong pembentukan mental spiritual umat, yang salah satunya dipusatkan di Masjid Agung Nurul Islam Kota Sawahlunto.

Dia mengaku sangat bersyukur karena seruan da imbauan yang disebarkan sehari sebelumnya, cukup mendapatkan perhatian dari masyarakat luas dan bersedia mendatangi Masjid dan Mushalla terdekat untuk menunaikan ibadah sunat tersebut.

"Semoga apa yang dilaksanakan oleh masyarakat hari ini, mendapat balasan yang setimpal dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT," kata dia.

Sementara itu, Khatib Shalat Gerhana di Masjid Agung Nurul Islam Kota Sawahlunto, Ustadz Oktoverisman, dalam tausiyahnya mengimbau umat untuk meninggalkan segala kesombongan dan keangkuhan dalam menjalani hidup di dunia.

"Mari kita tundukkan kepala dan meminta ampun atas segala dosa yang telah kita perbuat, karena sesungguhnya peredaran bulan dan matahari adalah bukti kebesaran Allah SWT yang patut disyukuri bagi orang - orang berfikir," kata dia.

Dia berpesan kepada seluruh jamaah yang memadati Masjid tua bekas bangunan pembangkit listrik peninggalan penjajah kolonial Belanda tersebut, agar memperbanyak melafazkan istighfar, melaksanakan ibadah dan beramal dengan ikhlas serta memperbanyak sedekah.

Dia mengisahkan, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, bahwa ketika Rasulullah Muhammad SAW melihat peristiwa gerhana, maka beliau merasa takut dan bergegas menuju Masjid untuk melaksanakan shalat sunat bersama umat Islam lainnya.

"Rasulullah telah mengajarkan bagaimana fenomena alam yang terjadi itu hendaknya dijadikan momentum untuk memperbaharui keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dan tidak hanya sekedar dijadikan tontonan tanpa mengagungkan kebesaranNya," kata dia.

Pantauan Antara, cuaca mendung mengiringi detik - detik terjadi fenomena alam yang terjadi setiap 350 tahun sekali itu, aktifitas warga juga terlihat berlangsung seperti biasanya setelah pelaksanaan Shalat Sunat Gerhana selesai dilaksanakan di sejumlah Mesjid.(*)