Sarilamak, (AntaraSumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota akan melakukan cetak sawah baru 1.122 hektare dan pengerjaannya ditargetkan tuntas hingga akhir 2016.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota Afrizul Nazar di Sarilamak, Selasa, mengatakan cetak sawah baru tersebut salah satu langkah meningkatkan produksi padi dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.
"Untuk mencapai swasembada pangan tersebut perlu adanya penambahan area atau lokasi untuk bercocok tanam. Dalam hal ini, tentunya sawah baru," tambah dia.
Ia menerangkan, cetak sawah baru tersebut juga bertujuan untuk mengganti sebagian persawahan yang telah dialih fungsikan oleh masyarakat.
Cetak sawah baru itu, kata dia, juga sudah disetujui oleh Pemerintah Pusat melalui kementerian Pertanian dan pembiayaannya dibantu melalui dana APBN.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendataan pada semua kecamatan yang ada di kabupaten tersebut, dimana lokasi yang memungkinkan untuk mencetak sawah baru itu.
Ia menyebutkan, jika program tersebut terrealisasi dengan baik maka selama satu tahun atau dua kali panen mampu memproduksi hingga 6.000 ton.
Ia menambahkan, pengerjaannya cetak sawah baru itu, pemerintah daerah bekerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0306/50 Kota.
Sebelumnya, Dandim 0306/50 Kota, Letkol Inf Heri Sumitro mengatakan selain melakukan cetak sawah baru pihaknya juga akan melakukan pendampingan terhadap petani, babinsa dan penyuluh akan bekerjasama memberikan pembinaan kepada masyarakat.
Menurutnya, dengan adanya kerjasama (sinergi) antara kedua elemen tersebut dapat memberikan petunjuk kepada masyarakat yang selama ini belum pernah menanam padi.
Ia menambahkan, program ketahanan pangan wajib sukses tersebut sesuai dengan perintah Presiden RI dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Tugas TNI bukan hanya berperang dan antisipasi konflik nyata, tetapi juga menguatkan bidang pangan, sebab musuh bukan hanya menyerang dengan senjata, tetapi juga melemahkan ketahanan pangan serta berusaha meruntuhkan bidang perekonomian nasional," kata dia. (*)
