Jakarta, (Antara) - Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia hasil Kongres Papua mengklaim bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mengakui legalitas organisasinya.
"Menpora setelah melakukan kajian menyimpulkan bahwa KNPI hasil Kongres Papua yang sah. Namun ada yang tidak puas dengan hasil kajian itu, mencoba bermain-main dengan menuduh Menpora yang tidak-tidak," ujar Ketua Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPP KNPI hasil Kongres Papua Muhammad Risman Pasigai melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/1) malam.
Dia mengatakan bahwa belum lama ini sekelompok massa mengatasnamakan pemuda melakukan aksi demonstrasi di Kemenpora.
Menurut Risman, kelompok itu mempersoalkan keputusan Kemenpora yang mengakui KNPI hasil Kongres Papua.
"Aksi demonstrasi yang dilakukan segelintir oknum apalagi mengatasnamakan pemuda Indonesia adalah riak-riak kecil yang tidak perlu ditanggapi serius. Apalagi, aksi tersebut diduga dilakukan oleh kelompok pemuda yang merasa tidak puas dengan upaya Menpora Imam Nahrawi menengahi konflik," ujar Risman.
Menurut Risman, aksi demonstrasi dan menekan Kemenpora adalah bentuk upaya merawat konflik pemuda.
"Bapak Imam Nahrawi memiliki komitmen membangun dunia kepemudaan dan olah raga di Tanah Air, jadi sangat keliru ketika ada kelompok yang mencoba menyudutkan beliau hanya karena merasa kepentingannya tidak terakomodir," ujarnya.
Pada 2015, KNPI menggelar kongres di Papua dan menghasilkan pengurus baru periode 2015-2018 di bawah kepemimpinan Muhammad Rifai Darus.
Namun sekelompok anggota KNPI yang merasa kongres di Papua tidak demokratis kemudian menyelenggarakan kongres luar biasa di Jakarta dan menghasilkan kepengurusan lain di bawah kepemimpinan Fahd A. Rafiq. (*)
