Pasaman Targetkan TPA Jorong Lambak Beroperasi Tahun Ini

id Pasaman, Operasional, TPA

Lubuk Sikaping, (AntaraSumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman menargetkan tempat pembuangan akhir (TPA) seluas 10,2 hektare di Jorong Lambak, dapat dioperasikan mulai tahun ini.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasaman, Eva Silviyanti, di Lubuk Sikaping, Rabu, mengatakan, TPA di Jorong Lambak, Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, diproyeksikan beroperasi tahun 2016 dan sejumlah dana sudah dialokasikan untuk pengelolaannya.

"TPA Lambak segera beroperasi, pembebasan lahan, DED dan Amdal sudah siap. Saat ini tengah dalam proses tender di pusat dan juga di provinsi. Gagalnya kita merebut piala Adipura 2015, karena tak memiliki TPA sanitarian ini. Makanya kita mundur sejenak, untuk melangkah lebih maju dari daerah lain di Sumbar," kata Eva.

Ia menambahkan, luasnya area TPA Lambak mencapai 10,2 hektare. Sepuluh kali lipat bila dibandingkan dengan kapasitas serta luas TPA Koto Tangah, Lubuk Sikaping, yang hanya 1,2 hektare.

"Lokasinya TPA Lambak sangat strategis dan mampu menampung seluruh sampah warga di daerah ini. Berbagai sarana penunjang akan segera dibangun," ujarnya

Untuk tahap pertama pada 2016, kata dia, pemerintah pusat akan mengucurkan dana sebesar Rp15 miliar dari total dana Rp57 miliar, guna memuluskan pembangunan TPA berteknologi mutakhir itu.

"Diharapkan sudah bisa operasional. Melalui 'detailed engineering design', kami meminta pembangunan bank sampah, penempatan mesin pencacah sampah di TPA itu," jelasnya.

Pihaknya, juga dibantu pembuatan master plan pembentukan kelembagaan TPA. Eva menargetkan, pada tahun ini sudah terbentuk kelembagaan yang akan bertugas mengelola sampah ditiap kecamatan.

"Tapi, prioritas kita di tahun ini mengharapkan TPA beroperasi dulu. Jika sudah beroperasi, sejumlah mobil operasional akan tiba. Seterusnya, 2017, alat berat juga dibantu sebanyak dunia unit," ujarnya.

Eva menyebutkan, para pemulung juga akan diberdayakan seiring beroperasinya TPA tersebut. Sampah-sampah dari pemulung, akan dibayar oleh pihak UPTD yang bertanggung jawab penuh mengelola TPA.

"Jadi, akan ada perputaran uang di dalam kawasan TPA," katanya.

Selain itu, di lokasi TPA juga akan ada pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja untuk pengelolaan tinja masyarakat di daerah itu.

"TPA yang akan segera kita miliki ini bisa menghasilkan energi terbaru, seperti biogas, listrik, pupuk kompos dan masih banyak lagi yang lain," katanya. (*)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.