Indonesia Harus Keluar dari Predikat Negara Berkembang

id Werry Darta Taifur

Indonesia Harus Keluar dari Predikat Negara Berkembang

Werry Darta Taifur (Antara)

Padang, (Antara) - Rektor Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Prof Werry Darta Taifur mengatakan bahwa di momen HUT-RI ke 70 Indonesia harus keluar dari predikat sebagai negara berkembang.

"Hampir lebih empat puluh tahun Indonesia disebut negara berkembang, momen HUT-RI ini dapat menjadi semangat bagi bangsa untuk merangkak menjadi salah satu negara maju," kata Werry, di Padang, Selasa.

Dia menyebutkan sama halnya dengan pesan presiden terdapat tiga aspek utama yang dapat menjadi acuan kemajuan bangsa yakni kelautan atau maritim, ketahanan pangan, dan ketahanan energi.

Dia menjelaskan pada sisi kemaritiman, Indonesia memiliki potensi sumber daya yang melimpah mulai dari perairan barat Suamtera hingga timur Papua.

Baik itu dalam bentuk sumber daya hayati, topografi yang strategis hingga sumber daya manusia yang mumpuni sebab nelayan kita sejak dahulu dikenal sebagai pelaut tangguh.

Melalui pemimpin saat ini kemungkinan untuk menjadikan Indonesia maju dalam sisi kemaritiman cukup terbuka lebar.

Tinggal saja katanya, pemanfaatan teknologi canggih dan pemberdayaan para ahli perguruan tinggi untuk memudahkan upaya tersebut.

"Pencapaian ketahanan pangan bisa menyejajarkan Indonesia dengan negara maju lainnya semisal Jepang atau Amerika," katanya.

Untuk mewujudkan hal tersebut kata Werry butuh kerja keras dan pengorbanan dari seluruh masyarakat Indonesia.

Semisal lebih memperkuat produksi dalam negeri dan sedikit mengurangi impor.

Dalam hal ini para ahli pertanian dari perguruan tinggi bersatu padu giat melakukan berbagai riset tentang pembaruan pangan yang bermutu dan berproduksi banyak.

Tentunya dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal daerah yang ada, imbuhnya.

"Ketahanan Energi menjadi benteng kokoh untuk memperkuat daya saing bangsa di mata dunia," katanya.

Untuk aspek tersebut ujarnya, pakar perguruan tinggi sudah saatnya menciptakan berbagai alternatif penghasil energi yang ramah dan mudah diperbaharui.

Kemudian hasil ciptaan tersebut dipantenkan dan diaplikasikan untuk kehidupan.

Dengan dukungan pemerintah hasil tersebut dapat menjelma menjadi salah satu produk energi nasional, ucapnya.

"Momen Kemerdekaan tahun ini dapat dijadikan Indonesia untuk menuju kemajuan tiga aspek tersebut yang merupakan sendi kekuatan bangsa di mata dunia," ucapnya.

Sementara itu salah satu mahasiswa Unand Safaruddin Harefa menilai momen Kemerdekaan sebagai upaya peningkatan moral, terutama bagi pemuda.

Sebab saat ini banyak pemuda Indonesia yang moralnya anjlok dan tergerus oleh budaya luar, imbuhnya. (*)