Isu ISIS Resahkan Warga di Sulteng

id Isu ISIS Resahkan Warga di Sulteng

Palu, (Antara) - Pemberitaan adanya tujuh warga negara Tiongkok yang tergabung dalam kelompok radikal ISIS di Wilayah Poso, Sulawesi Tengah, meresahkan warga di provinsi tersebut. "Gara-gara berita itu masyarakat khawatir, ini bahaya kalau sampai ada warga negara asing masuk dalam jaringan ISIS berkeliaran di Sulawesi Tengah," kata anggota DPRD Sulawesi Tengah Umar Awad Alamri di Palu, Senin. Mantan Koordinator pencarian mayat korban kekerasan di Poso itu mengatakan pemberitaan yang sempat muncul di layar televisi pada 19 Maret 2013 tersebut membuat masyarakat semakin khawatir. Dia mengatakan kekhawatiran tersebut wajar mengingat daerah tersebut baru saja beranjak pulih dari konflik yang mengatasnamakan agama. "Orang membayangkan pemberitaan kekecejaman ISIS di negara luar yang ditayangkan televisi. Nah kita khawatir jangan sampai membuat orang takut beraktivitas," katanya. Umar Awad mengatakan identifikasi pemerintah adanya kelompok radikal ISIS di Sulawesi Tengah tersebut dikhawatirkan mengganggu dunia investasi khususnya pembangunan smelter tambang di Kabupaten Morowali. "Ini bisa menakutkan pekerja ahli smelter di Morowali sebab di sana ada beberapa warga asing dari Tiongkok yang bekerja," katanya. Dia mengatakan karena adanya indikasi keresahan masyarakat tersebut dirinya langsung menghubungi Plt Kapolri Badrodin Haiti melalui telepon genggam. "Pak Kapolri langsung mengklarfikasi bahwa itu kejadian akhir tahun 2014. Waktu itu memang ada empat warga asing yang ditangkap diduga teroris. Bukan ISIS," katanya. Pemberitaan munculnya kelompok radikal ISIS di Poso tersebut setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan terdapat tujuh warga asing teridentifikasi masuk dalam kelompok ISIS. Dari ketujuh orang itu, empat diantaranya telah ditangkap. Tedjo menegaskan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga meyakini ada tujuh warga negara Cina yang bergabung dengan kelompok tersebut. (*/jno)