Komnas HAM Jadwalkan Bertemu Labora Sitorus Rabu

id Komnas HAM Jadwalkan Bertemu Labora Sitorus Rabu

Jakarta, (Antara) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menjadwalkan pertemuan dengan terpidana kasus pencucian uang, penimbunan bahan bakar minyak, dan pembalakan liar Labora Sitorus pada Rabu (18/2) di Sorong, Papua Barat. Ketua tim Komnas HAM untuk kasus Labora, Otto Iskandar Ishak mengatakan di kantor Komnas HAM Jakarta, Selasa, pertemuan baru akan dilakukan besok. "Bukan batal, tapi pertemuannya baru besok. Ke Papua, ke Sorong, besok," kata Otto mengklarifikasi kabar yang beredar bahwa Komnas HAM mengunjungi Labora hari ini. Ia mengatakan, Labora sudah melayangkan laporan ke Komnas HAM dua minggu yang lalu terkait kasus yang dialaminya. Agendanya, Komnas HAM akan meminta keterangan dari Sitorus terlebih dulu terkait perkaranya, untuk kemudian diambil tindakan. Namun Komisioner Komnas HAM tersebut berharap tidak ada kekerasan yang dilakukan pada Labora saat eksekusi. "Harus bicarakan dulu persoalannya, kami dengarkan. Tapi proses eksekusi jangan sampai ada kekerasan," kata Otto. Ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan kemungkinan adanya potensi terjadinya kekerasan pada Labora. "Potensi itu ada. Dari Kejaksaan dan polisi, jangan sampai melakukan upaya paksa yang melanggar hak asasi," kata dia. Ia menjelaskan, potensi tersebut muncul karena ada massa solidaritas pekerja dari PT Rotua milik Labora yang membela terpidana anggota Polri pemilik dana di rekening sebesar Rp1,5 triliun tersebut. Menurut dia, bisa saja terjadi gesekan pada karyawan PT Rotua ketika penegak hukum menangkap Labora. Sesuai putusan MA tertanggal 17 September, Labora Sitorus divonis 15 tahun penjara dengan denda Rp5 miliar. Terpidana Labora Sitorus yang diduga memiliki rekening gendut senilai Rp1,5 triliun itu, ternyata sejak 17 Maret 2014 sudah tidak berada di Lapas Sorong sejak meminta izin untuk dirawat di RSAL Sorong. Namun usai berobat, Labora Sitorus tidak kembali ke Lapas Sorong untuk menjalani masa hukumannya, tetapi melarikan diri dan diduga bersembunyi di rumah keluarganya. (*/jno)