Wajah perempuan yang menenteng jerigen itu tampak muram. Jerigen yang ditentengnya itu masih kosong walaupun dia sudah satu jam antre untuk mendapatkan air bersih di samping Masjid Darussalam, Kampung Teleng, Kelurahan Tabing Banda Gadang, Padang, Jumat (2/10) pagi. "Beginilah nasib kami sejak air PDAM putus. Sejak Rabu, saya dan ribuan warga mendapatkan air bersih dari mata air Gunung Pangilun yang dialirkan melalui pipa paralon," kata Yanti (37), nama warga Komplek Inanta. Gunung Pangilun merupakan kawasan perbukitan di Kota Padang yang berjarak sekitar dua km dari pusat kota. Gunung itu juga merupakan pusat pengungsian warga Padang setelah kota itu diguncang gempa besar pada Rabu (30/9) sore. Bagi Yanti, satu jerigen air bersih sangat berharga. air sebanyak itulah yang kini menjadi kebutuhan utama bagi keluarganya. "Dapat air untuk minum saja, kami sudah bersyukur," kata wanita yang mengaku ibu rumah tangga itu. Sejak terjadi gempa Rabu, menurut dia, air sulit didapat. Kesulitan itu sangat terasa ketika dia harus memenuhi kebutuhan air untuk minum, mencuci, dan mandi bagi keluarganya. "Sampai hari ini saya belum mandi. Karena ketiadaan air di rumah," tuturnya. Tak hanya dirinya, ratusan ribu warga Padang juga bernasib sama. "Mudah-mudahan air hujan segera turun, sehingga kami bisa menampungnya untuk keperluan mandi," kata Yanti. Untuk kebutuhan mencuci, dia berusaha mencari tempat di kawasan Tabing Banda Gadang. "Saya ramai-ramai dengan ibu-ibu lainnya mencuci di sebuah bandar," kata dia. Nasib sama juga dialami Des (42), warga Villa Sentosa Tabing Banda Gadang. Sejak Rabu, ia harus antre bersama ribuan warga Padang lainnya mengambil air bersih dari Kampung Teleng. "Tak hanya warga Tabing Banda Gadang yang mengambil air di sini, tetapi juga warga dari tempat-tempat lain di Kota Padang," ujarnya. Ia mengaku tak bisa berbuat apa-apa sejak pasokan air bersih putus dari PDAM Padang. Datuk Bandaro (48), warga Villa Sentosa lainnya, berharap pasokan air bersih dari PDAM bisa lancar lagi. "Kami tidak tahu apa yang dihadapi PDAM saat ini. Yang pasti, harapan kami pasokan air bisa terpenuhi lagi," ujarnya. Pria yang bekerja di Pemko Padang itu mengaku tidak tahu sampai kapan kesulitan air bersih akan dialaminya. Kawasan Masjid Darussalam, Kampung Teleng, Kelurahan Tabing Banda Gadang tempat ribuan warga mengambi air bersih hanya berjarak sekitar 300 meter dari Instalasi Pengolahan air (IPA) PDAM Gunung Pangilun. Tak Bisa Mandi Awal (37), warga Kelurahan Ampang Padang, mengaku tidak bisa mandi sejak musibah gempa terjadi. "Kita berharap ada pasokan air dengan tanki dari PDAM," kata pria yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Kota Padang itu. Ia menyebutkan, seorang tetangganya sudah menghubungi bagian layanan PDAM. Namun bantuan tanki yang diharapkan belum bisa dipenuhi. "PDAM memiliki keterbatasan. Selain itu, instalasi pengelolaan air PDAM di Gunung Pangilu mengalami kerusakan akibat gempa," kata Awal. Farhan, warga Gunung Pangilun mengaku juga tak bisa mandi sejak Rabu. "Air minum saja sulit, apalagi untuk mandi," kata dia. Natasia, warga Padang lainnya, terpaksa berhemat cadangan air di bak plastik yang selama ini disimpannya. "Untung sebelumnya air cadangan kami masih ada. Namun ini hanya cukup untuk Jumat. Untuk keperluan Sabtu dan hari-hari ke depan saya tidak tahu lagi dapat dari mana," ujarnya. Sejak Jumat pagi, belasan warga Padang terlihat banyak mencuci pakaian di sepanjang banjir kanal, di kawasan Jalan Taman Siswa Padang. Juga terlihat ibu-ibu dengan mobil berhenti dan mencuci di aliran bandar di serkitar Ampang. Padahal, air bandar tersebut selama ini menampung air limbah rumah tangga. Direktur Utama PDAM Padang Azhar Latif mengaku IPA PDAM Padang yang terletak di Gunung Pangilun rusak parah dihantam gempa. "Dibutuhkan waktu sekitar sebulan dan dana miliaran untuk memperbaikinya," kata dia. Azhar mengaku tengah berupaya dalam sepekan ini untuk melakukan program darurat untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. IPA Gunung Pangilun memasok kebutuhan air bagi puluhan ribu pelanggan di Kota Padang. Saat ini di Kota Padang terdapat sebanyak 75 ribu pelanggan. Menurut Kabag Humas PDAM Alfitra, dari 75 ribu pelanggan PDAM sebanyak 40 ribu pelanggan saat ini tidak bisa dipenuhi kebutuhannya akibat kerusakan IPA Gunung Pangilun. (*/wij)
Berita Terkait
Personel Reserse Polri se-Kota Padang lakukan pembaretan di Pantai Air Manis (Video)
Minggu, 22 Desember 2024 4:43 Wib
PLN Mobile Proliga 2025 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah Air
Jumat, 20 Desember 2024 11:04 Wib
Kementerian PU Alokasikan Rp14 miliar perbaiki jalan Air Dingin
Selasa, 17 Desember 2024 9:19 Wib
Pesisir Selatan Sumbar terima penghargaan dari Kementerian Kesehatan
Selasa, 10 Desember 2024 16:27 Wib
Manfaat air putih untuk detoksifikasi tubuh
Selasa, 10 Desember 2024 11:04 Wib
Wako Bukittinggi temui Menteri PU bahas solusi air bersih dan infrastruktur
Senin, 25 November 2024 15:18 Wib
Dari COP29 Azerbaijan, PLN boyong lima kerja sama strategis untuk transisi energi di Tanah Air
Selasa, 19 November 2024 8:21 Wib
Danrem 032 Wirabraja resmikan titik penampungan air di Agam
Sabtu, 16 November 2024 19:42 Wib