Jakarta, (Antara) - PT Pelindo III (Persero) mencatat arus petikemas melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya selama 2013 mencapai 3.188.036 TEU's atau setara 2.510.589 box, tumbuh 11,89 persen dibanding arus petikemas 2012 sebanyak 2.849.138 TEU's.
"Peningkatan arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak didorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang pada 2013 mencapai 7 persen," kata Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Menurut Eddy, pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2013 yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di Jawa maupun luar Jawa terbesar disumbang sektor perdagangan.
Ia menjelaskan, realisasi arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak tersebut terdiri atas arus petikemas internasional sebanyak 1.269.266 TEU's atau sebesar 42,31 persen dari total arus petikemas.
Sedangkan arus petikemas domestik tercatat sebanyak 1.730.683 TEU's atau 57,69 persen dari total arus petikemas.
Jika dilihat dari kontribusinya, terbesar disumbang oleh arus petikemas di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) sebanyak 1.365.617 TEU's atau setara dengan 998.503 Box.
Disusul Terminal Berlian mencapai 1.157.274 TEU's atau 888.940 Box, dan selebihnya melalu terminal konvensional Pelabuhan Tanjung Perak seperti Terminal Jamrud, Terminal Nilam dan Terminal Mirah seluruhnya sebanyak 665.145 TEU's atau setara dengan 623.146 Box.
Secara keseluruhan dutarakan Edi, pencapaian pertumbuhan arus petikemas pelabuhan Tanjung selain karena sebagai gerbang utama arus barang skala internasional, juga menjadi arus domestik bagi Jawa Timur dan terhadap daerah lain di Kawasan Timur Indonesia.
"Karenanya Pelabuhan Tanjung Perak memiliki peran sebagai infrastruktur penting bagi perdagangan dan transportasi bagi kawasan ini," ujarnya.
Peningkatan arus petikemas yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak pada 2013 tersebut menunjukkan bahwa angkutan barang melalui transportasi laut menggunakan petikemas saat ini masih menjadi primadona. (*/jno)
Arus Petikemas Tanjung Perak Tumbuh 11,89 Persen
Petikemas. (Antara)