Jakarta, (Antara) - Bank Indonesia menyatakan tetap mengutamakan bauran kebijakan dalam mengantisipasi tingginya inflasi sebagai dampak dari kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Tidak akan ada perubahan tingkat bunga, kita akan mengutamakan dalam bentuk bauran kebijakan, apakah itu di nilai tukar, likuiditas, ataupun makroprudensial," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui di sela-sela rapat dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin.
Agus menjelaskan, hal itu bukan berarti menutup kemungkinan BI menaikkan tingkat suku bunga (BI rate), namun menurutnya opsi tersebut merupakan opsi terakhir.
"Kita tidak menutup itu (kenaikan BI rate) tapi kalau seandainya diperlukan kita akan lakukan namun awal yang akan kita lakukan adalah dengan melakukan bauran kebijakan dan melakukan koordinasi dengan otoritas fiskal dan kementerian lain," ujar Agus.
Agus optimistis jika koordinasi tersebut berjalan dengan baik, maka tekanan inflasi dapat ditangani agar tidak melampaui batas target yang diperkirakan.
"Karena kalau misalnya Kemenhub bisa merespon, Kementerian ESDM bisa merespon, Kementan bisa meyakinkan hortikultura tersedia dengan baik itu mungkin kita masih bisa atasi," tuturnya.
Mantan Menteri Keuangan itu juga menambahkan, pihaknya akan terus mengawal dan menjaga inflasi yang akan memasuki periode puncak di bulan Juli dan Agustus.
"Kami akan jaga. Kami sudah tahu bahwa harga listrik akan ada penyesuaian berkala. Kami sudah memproyeksikan setiap bulan itu inflasi akan berapa, dan kami juga memahami bahwa kita akan masuk ke periode liburan, bulan puasa dan lebaran. Semua sudah kami perhatikan tetapi kita masih akan mencermati forum pembahasan APBNP 2013 ini dulu," kata Agus. (*/jno)
BI Tetap Utamakan Bauran Kebijakan
Gubernur BI Agus Martowardojo. (Antara)