Batam (ANTARA) - Sebanyak sembilan warga Kepulauan Riau diisolasi di sejumlah rumah sakit berbeda dengan status pasien dalam pengawasan terkait virus corona atau COVID-19.
"Ada 6 orang diisolasi di Batam, 2 di Tanjungpinang dan 1 di Natuna," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana di Pulau Galang, Kota Batam, Kepri, Kamis.
Kesembilan orang itu memiliki gejala COVID-19, dan dengan riwayat perjalanan ke negara terjangkit, sehingga diputuskan untuk disosialisasi.
Petugas telah mengambil sampel swab seluruh pasien dalam pengawasan dan dikirim ke Jakarta untuk diperiksa di laboratorium.
Ia mengatakan seluruh pasien dalam pengawasan itu akan diisolasi selama 14 hari sesuai dengan masa inkubasi.
Selain pasien dalam pengawasan, juga terdapat 14 orang yang dalam pemantauan otoritas kesehatan setempat yang dikarantina di Kota Batam.
Seluruh orang dalam pemantauan itu terkait dengan seorang warga negara Singapura.
"Yang satu sopir kontak dekat dengan istri dan 2 anaknya dan satu asisten rumah tanggah kontak dekat dengan 9 anggota keluarganya," kata dia.
Ia menjelaskan karantina harus dilakukan demi mencegah penularan virus dari "carrier", pembawa virus yang tidak sakit tapi bisa menularkan virus ke orang lain.
"Mereka orang sehat tapi harus dilindungi agar tidak kontak dengan orang lain, khawatir sebagai carrier. Bisa menularkan. Makanya dikarantina," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi membenarkan terdapat 6 pasien yang dalam pengawasan yang kini dirawat di 4 rumah sakit berbeda di Batam.
"Ada 6 orang diisolasi di Batam, 2 di Tanjungpinang dan 1 di Natuna," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana di Pulau Galang, Kota Batam, Kepri, Kamis.
Kesembilan orang itu memiliki gejala COVID-19, dan dengan riwayat perjalanan ke negara terjangkit, sehingga diputuskan untuk disosialisasi.
Petugas telah mengambil sampel swab seluruh pasien dalam pengawasan dan dikirim ke Jakarta untuk diperiksa di laboratorium.
Ia mengatakan seluruh pasien dalam pengawasan itu akan diisolasi selama 14 hari sesuai dengan masa inkubasi.
Selain pasien dalam pengawasan, juga terdapat 14 orang yang dalam pemantauan otoritas kesehatan setempat yang dikarantina di Kota Batam.
Seluruh orang dalam pemantauan itu terkait dengan seorang warga negara Singapura.
"Yang satu sopir kontak dekat dengan istri dan 2 anaknya dan satu asisten rumah tanggah kontak dekat dengan 9 anggota keluarganya," kata dia.
Ia menjelaskan karantina harus dilakukan demi mencegah penularan virus dari "carrier", pembawa virus yang tidak sakit tapi bisa menularkan virus ke orang lain.
"Mereka orang sehat tapi harus dilindungi agar tidak kontak dengan orang lain, khawatir sebagai carrier. Bisa menularkan. Makanya dikarantina," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi membenarkan terdapat 6 pasien yang dalam pengawasan yang kini dirawat di 4 rumah sakit berbeda di Batam.