Padang, (Antaranews Sumbar) - Mengolah daging kurban menjadi rendang merupakan salah satu pilihan yang bisa diambil karena menu khas Ranah Minang itu dikenal enak dan tahan lama.
    Menurut pegiat kuliner Minang Dian Anugrah di Padang, Kamis  sebelum mengolah daging kurban menjadi rendang pastikan  dibersihkan dari darah dan kotoran dengan mencucinya.
    "Kemudian sebaiknya gunakan santan murni sebanyak empat hingga lima butir kelapa  untuk satu kilogram daging," kata dia yang pernah berguru dengan koki Wiliam Wongso.
    Untuk memasak rendang yang enak siapkan bumbu mulai dari kelapa yang sudah tua, cabai giling, bawang merah, bawang putih, kemiri, serai  hingga jahe.
     Lalu olah rempah dari bahan-bahan segar seperti pala dan ketumbar dan kalau ingin pedas gunakan 1,2 sampai dua ons cabai untuk setiap kilo daging.
     Santan kelapa yang telah diperas terus diaduk  dalam kuali dengan api kecil. Semua  bumbu  digiling halus perlahan dituangkan, dan terus  diaduk agar merata dan tidak hangus.
    Ia mengemukan daging kurban biasanya enak dimasak rendang karena pada umumnya berasal dari sapi yang masih muda.
    Kunci memasak rendang lebih kepada  kesegaran daging, bahan dan santan serta kesabaran dalam memasaknya, ujar dia.
    Menurutnya    rendang akan lebih enak jika  dimasak dengan api kecil namun dalam waktu yang  lama sehingga masakan matang dengan sempurna dan bumbu benar-benar meresap. 
     "Ketika rendang dimasak dengan api kecil terjadi proses karamelisasi, minyak santan akan keluar, bumbu  meresap  dan daging matang dengan sempurna sehingga diperoleh sensasi  perpaduan rasa bumbu dan daging yang lembut dan spicy," katanya.
     Ia mengatakan saat ini banyak rendang yang dimasak dengan cepat, hanya dalam empat jam sudah selesai, rasanya akan berbeda dengan rendang yang dimasak dengan api kecil dan dalam waktu yang panjang.
     Rendang yang dimasak dengan api kecil akan menghasilkan rasa yang segar serta  lebih awet karena minyak santan benar-benar sempurna keluar yang merupakan pengawet alami. (*)
    

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024