London, (Antara/AFP) - Inggris, Minggu, menegaskan bahwa Presiden Bashar al-Assad tidak memiliki tempat dalam masa depan Suriah, setelah Amerika Serikat menyatakan bahwa Washington harus bernegosiasi dengan dia untuk mengakhiri perang saudara di negara itu. "(Bashar) al-Assad tidak memiliki tempat pada masa depan Suriah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, sebagai tanggapan atas komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. "Seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris pekan lalu, kami akan terus memberi tekanan pada sanksi terhadap rezim sampai mereka melakukan penilaian ulang atas posisinya, mengakhiri aksi kekerasan dan terlibat dalam perundingan yang berarti dengan oposisi moderat." Setelah bertahun-tahun bersikeras bahwa hari-hari Bashar akan berakhir, Kerry mengatakan kepada televisi CBS dalam sebuah wawancara yang disiarkan Minggu bahwa Washington harus bernegosiasi dengan pemimpin tangan besi itu untuk mengakhiri perang. "Yah, kita harus bernegosiasi pada akhirnya. Kami selalu bersedia untuk bernegosiasi dalam konteks proses Jenewa I," kata diplomat tertinggi Amerika Serikat itu. Para pejabat Inggris merujuk kepada pernyataan Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf, yang menyangkal bahwa komentar Kerry itu mewakili pergeseran kebijakan Amerika Serikat di Suriah. "@JohnKerry mengulangi kebijakan lama bahwa kami perlu proses negosiasi dengan rezim - tidak mengatakan kami akan bernegosiasi langsung dengan (Bashar) al-Assad," katanya dalam pesan Twitter. Perang saudara yang sangat menghancurkan Suriah telah memasuki tahun kelima pada Minggu, dengan lebih dari 215 ribu orang telah tewas sementara setengah dari penduduk negara itu mengungsi. (*/sun)

Pewarta : 22
Editor :
Copyright © ANTARA 2024