Damaskus, (Antara Sumbar) - Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Senin (31/7) mengatakan militer Suriah mengukir prestasi "hampir menang", demikian laporan kantor berita resmi Suriah, SANA.
Ketika berbicara dalam acara peringatan ke-72 pembentukan Angkatan Darat Suriah, Bashar mengatakan militer Suriah telah berhasil meraih prestasi sangat besar dalam menghadapi musuh yang tak pernah ada sebelumnya.
"Kita masih menghadapi musuh ..., yang belum pernah disaksikan sepanjang sejarah," kata Bashar, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia menambahkan musuh semacam itu didukung oleh negara regional dan internasional dengan tujuan menguasai seluruh wilayah Suriah.
Presiden Suriah tersebut memuji militer Suriah dan mengatakan, "Hari ini, kalian mengukir babak kemenangan dan tulisan, melalui keteguhan dan tekad kalian, gambaran kemenangan yang sudah dekat."
Perayaan tahun ini dilaksanakan saat pasukan Suriah dengan dukungan Rusia dan petempur Syiah, terutama dari faksi Lebanon, Hizbullah, telah membuat kemajuan dalam perang melawan kelompok garis keras, terutama IS dan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.
Militer Suriah baru-baru ini merebut sebagian besar gurun Suriah dari petempur IS, dengan kemajuan di pinggir Provinsi Homs di Suriah Tengah, dan dengan melucuti posisi Front An-Nusra di daerah gersang Fleita di Wilayah Qalamoun di Suriah Barat.
pada Rabu (26/7) pemimpin Hizbullah di Lebanon mengatakan kelompok tersebut mendekati kemenangan dalam perang melawan gerilyawan Front An-Nusra di sepanjang wilayah perbatasan Suriah-Lebanon.
"Kami tak lama lagi memperoleh kemenangan militer yang sangat besar," kata Sayid Hassan Nasrallah dalam pidato yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Gerilyawan Front An-Nusra secara efektif kehilangan sebagian besar posisi mereka di daerah pegunungan, perbatasan Jroud Arsal, ia menambahkan.
Tak lama setelah pertempuran berakhir, petempur Hizbullah siap menyerahkan wilayah yang telah direbutnya, jika tentara Lebanon memintanya, katanya.
Hizbullah telah mengalami kemajuan pesat, sejak serangan awal diluncurkan bersama tentara Suriah pada Jumat (21/7), untuk mengusir dari kubu terakhir mereka di sepanjang perbatasan.
Di pinggir Kota Arsal, Lebanon, operasi dipusatkan terhadap mantan petempur Front An-Nusra, bekas cabang Al-Qaida di Suriah. Tahap berikutnya serangan direncanakan ditujukan ke wilayah terdekatnya yang berada di tangan petempur kelompok IS. (*)