Mentawai, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai menargetkan cetak sawah baru seluas 250 hektare pada 2014, guna memperluas tanaman padi dan menuju swasembada pangan di wilayah itu. "Pada 2014 akan dilakukan perluasan cetak sawah seluas 250 hektare dengan alokasi dana APBD Mentawai sebesar Rp290 juta/30 hektare," kata Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet di Tua Pejat, Rabu. Ia menjelaskan, perluasan cetak sawah itu antara lain di Desa Taileuleu, Mataoninit dan Desa Silaoinan Kecamatan Sikakap masing-masing seluas 30 Ha, serta di beberapa desa wilayah Siberut seperti di Desa Rodog, Madobag dan Malancan. Selain itu, di kawasan Sipora cetak sawah baru akan dilakukan di Desa Berilou dengan masing-masing seluas antara 30--40 hektare. "Selain dukungan dana, juga telah dipersiapkan berbagai sarana penunjang untuk program cetak sawah, seperti bantuan hand tractor, mesin giling, bangunan untuk penunjang petani. Yang terpenting kita akan perbaiki sistim irigasinya," katanya. Panen perdana padi cetak sawah baru dengan benih jenis IR 46 dan TB 42 oleh kelompok tani Sipainungnungan binaan Dinas Pertanian di Dusun Srilanggai Desa Malancan Siberut Utara telah dilakukan pada akhir pekan lalu. Ia mengatakan, tahap awal baru memenuhi kebutuhan sendiri, tapi optimistis dua tahun depan akan mampu ekspor beras ke daerah lain, sehingga pada saatnya nanti akan ada karung beras berlogo Mentawai di kabupaten dan kota di Sumbar. Keberhasilan panen padi perdana didaerahnya juga merupakan kemandirian dalam mewujudkan swasembada pangan, dan tidak tergantung pasokan pangan dari daerah lain termasuk pasokan beras miskin (Raskin), meskipun Mentawai tidak pernah menolak jatah beras miskin tersebut. "Saya perlu meluruskan, bahwa Pemkab Mentawai tidak pernah menolak jatah Raskin, namun kita memang dihentikan distribusinya, mengingat biaya distribusi yang tidak sebanding dengan jatah diterima. Untuk mendapat 1.800 ton Raskin per tahun, tapi untuk mendistribusikan beras itu sampai ke masyarakat di pedalaman biayanya hampir mencapai Rp2,5 miliar," katanya. Selain dari segi biaya pendistribusian yang tidak sebanding dengan jatah beras diterima, faktor sebagian besar masyarakat Mentawai sampai saat ini hanya 25--30 persen saja yang mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. "Saat ini penduduk Mentawai sudah mencapai 84 ribu lebih, tapi hanya 25--30 persen saja, yang mengkonsumsi beras, itupun masyarakat yang tinggal sekitar ibukota kecamatan, kalau warga pedalaman mereka masih tetap mengkonsumsi sagu sebagai makanan pokok," katanya. Kepala Dinas Petanian, Perkebunan dan Pertenakan Kepulauan Mentawai Novriadi menyampaikan instansinya telah melakukan program cetak sawah baru sejak 2013 seluas 265 hektare. Selain itu, ada program rehabilitasi sawah yang sudah ada seluas 95 hektare, dan terus ditingkatkan setiap tahun cetak sawah baru. Ia menjelaskan, target cetak sawah baru tahun lalu seluas 320 hektare, namun terealisasi dan sampai panen hanya seluas 222 hektare, di kawasan masing-masing 30 hektare, sehingga dapat menghasilkan sekitar 90 ton gabah kering panen (GKP). Lokasi areal cetak sawah baru itu, di antaranya di Dusun Srilanggai Desa Malancan Siberut Utara seluas 30 hektare, Desa Sigapokna dan Tiniti Siberut Barat seluas 44 ha, Desa Puro Muntei Kecamatan Siberut Selatan 47 ha, Desa Toro Laggok Katurai Siberut Barat Daya seluas 30 ha, Saurenuk Sipora Selatan 41 ha, dan Desa Saibi Siberut Tengah seluas 30 hektare. Ia mengatakan, cetak sawah yang diterapkan memakai sistem masa tanam dua kali setahun, dengan masa panen selama 100 hari itu, sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Mentawai. Pasalnya dari areal cetak sawah baik yang dibantu Pemkab Mentawai, maupun dari swadaya masyarakat, pada 2016 keseluruhan bisa mencapai luas 1.137 hektare. "Kebutuhan beras masyarakat Mentawai per tahun sekitar 5.100 ton, kalau pada 2016, bisa diujudkan cetak sawah seluas 1.137 hektare, jika produksi tiga ton dalam setahun per hektare, maka produksi beras Mentawai dapat melebihi kebutuhan lokal kabupaten itu," katanya. (*/sir/jno)
Berita Terkait
BSI targetkan 8.500 peserta di program talenta wirausaha 2024
Rabu, 11 Desember 2024 8:59 Wib
Menaker targetkan penetapan UMP/UMK 2025 selesai sebelum 25 Desember
Sabtu, 30 November 2024 12:11 Wib
Kemendagri targetkan partisipasi pemilih Pilkada capai 80 persen
Rabu, 27 November 2024 15:22 Wib
Jelang Pencoblosan, Tim Pemenangan Targetkan 78% Suara Mahyeldi-Vasko
Sabtu, 23 November 2024 10:24 Wib
KPU Pasaman Barat targetkan partisipasi pemilih pilkada 83 persen
Rabu, 20 November 2024 18:17 Wib
Solok Selatan targetkan UJC Ketenagakerjaan 28,30 persen
Senin, 11 November 2024 18:23 Wib
Pada 2029 Unand targetkan 25 persen prodi terakdreditasi internasional
Selasa, 5 November 2024 15:19 Wib
Unand targetkan 25 persen prodi terakdreditasi internasional pada 2029
Senin, 4 November 2024 13:52 Wib