Setara: Pelanggaran Kebebasan Beragama Tertinggi di Jabar

id Setara: Pelanggaran Kebebasan Beragama Tertinggi di Jabar

Jakarta, (Antara) - SETARA Institute memublikasikan hasil riset tentang angka pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan di Indonesia tertinggi terjadi di Jawa Barat dalam kurun satu tahun terakhir. "Dari riset ini kami merekomendasikan DPR RI dan pemerintah untuk segera membentuk UU Jaminan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan yang mengadopsi prinsip-prinsip HAM secara holistik (bijak) sebagaimana juga diperintahkan oleh Mahkamah Konstitusi RI," kata pendiri SETARA Institute Romo Antonius Benny Susetyo di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis. Dari temuan tim riset SETARA yang dilakukan pada 2013, terdapat 222 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan dengan 292 bentuk tindakan yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia Jawa Barat menjadi tempat tumbuh suburnya pelanggaran yaitu dengan 80 peristiwa sepanjang tahun lalu. Disusul oleh lima provinsi lainnya, yaitu Jawa Timur dengan 29 pelanggaran, Jakarta (20), Jawa Tengah (19) Sumatera Selatan (15) dan Sulawesi Selatan (12). SETARA mengklaim meski angka itu menurun dibanding 2012 tetapi angka pelanggaran masih tinggi dengan rasio 18,5 persitiwa dengan 24,33 tindakan setiap bulannya, Di Jabar sendiri terdapat lima wilayah kabupaten/kota yang paling banyak memberikan konstribusi pelanggaran. Di antaranya Kota Bekasi dengan 16 peristiwa, Tasikmalaya (13), Kota Bandung (11), Kota Tangerang (11) dan Kabupaten Cianjur tujuh peristiwa. Para peneliti dari SETARA mengambil kesimpulan salah satu alasan Jawa Barat menjadi provinsi dengan tingkat pelanggaran yang tinggi adalah karena faktor politik. Majemuknya golongan Islam di Jawa Barat tidak serumit jika dibandingkan dengan provinsi lainnya misalnya seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Golongan Islam di Jatim dan Jateng cenderung didominasi oleh kaum Nahdlatul Ulama sehingga kepentingan politik tidak begitu mudah masuk untuk memanfaatkan perbedaan dalam beragama atau berkeyakinan. Berbeda halnya dengan apa yang terjadi di Jawa Barat dengan tidak dominannya salah satu golongan seperti NU. (*/sun)